Selasa 05 Mar 2019 20:05 WIB

Disebut Gagal Berantas Narkoba, BNN: Kita Sudah Berusaha

Kepala BNN Komjen Heru Winarko membantah tak serius memberantas narkoba.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Bayu Hermawan
Kepala BNN Heru Winarko
Foto: Republika/ Wihdan
Kepala BNN Heru Winarko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR Fadli Zon sindir pemerintah telah gagal dalam upaya pemberantasan dan pencegahan narkoba. Menanggapi itu Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Heru Winarko membantah

"Kalau dibilang gagal kita semua sudah berusaha ya, bagaimana kita mengungkap, bagaimana kita mencegah, semua elemen kita ajak," kata Heru di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (5/3).

Baca Juga

Heru menegaskan bahwa dirinya tidak ingin menanggapi pernyataan Fadli secara politis. Namun menurutnya, BNN tetap fokus pada upaya pencegahan dan pemberantasan narkoba. "Bahwa kita kan ada pemberantasan, ada pencegahan, ada rehabilitasi kita lengkap bukan hanya pencegahan, ada lengkap semuanya. Lalu pemberantasan terus ya karena bicara narkoba bicara supplai dan pengiriman supplai ini harus kita tiadakan pengirimannya juga harus kita tekankan," jelasnya.

Sebelumnya Fadli merespons kabar penangkapan salah satu elite Partai Demokrat Andi Arief yang diciduk kepolisian pada Ahad (3/3) malam. Fadli mengatakan, jika dilihat dari perspektif yang lebih  besar, munculnya kasus narkoba merupakan bukti pemerintah gagal dalam upaya pemberantasan narkoba di Indonesia.

"Ini situasi yang membahayakan, introspeksi ya, pengguna ini dalam empat lima tahun meningkat tajam, bukan menurun, artinya pemerintah sekarang gagal di dalam menangani pemberantasan narkoba, karena kita lihat jumlah temuanya semakin fantastik, ada yang sampai ton, ada yang sampai berkilo-kilo gram," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Fadli justru menyebut Andi Arief merupakan korban dari maraknya peredaran narkoba yang ada di Indonesia. Dewan pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga itu menilai Indonesia tidak hanya menjadi negara tujuan investasi, melainkan juga menjadi negara tujuan narkoba.

"Masuknya keliatan semakin hari semakin leluasa, ya kita tidak tahu berapa ratus ton atau ribu ton yang masuk,  tapi temuanya sangat mengerikan, dan ini menjadikan indonesia bisa narkorepublik seperti di Amerika latin, ini sangat membahayakan," ungkapnya.

Ia menambahkan mudahnya seseorang memperoleh narkoba lantaran adanya peluang untuk itu. Oleh karena itu ia mendorong pemerintah untuk lebih serius memberantas narkoba.

"Coba kalau tidak ada peluang untuk menggunakan itu dan sebagiannya, sulit orang mendapatkan itu, saya kira akan sedikit, jadi ini harus ada keseriusan pemerintah sekarang untuk memberantas narkoba, dimulai dari bandar-bandarnya," tutur politikus Partai Gerindra itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement