REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Heru Winarko mengungkapkan sebanyak empat juta lebih penyalahguna narkoba di Indonesia terjerumus setelah mencoba memakai barang haram tersebut. Jumlah orang yang seperti itu mencapai 57 persen.
"Pertama mereka ingin coba-coba," kata Heru saat ditemui wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (5/3).
Heru menyarankan penguatan assesment yang tidak hanya membawa penyalahguna narkoba ke pusat rehabilitasi. Heru mengatakan bahwa BNN juga ingin mengetahui aspek pidananya.
"Apakah ada jaringan di situ karena BNN terus terang saja kami fokus di masalah jaringannya," ujar Heru.
Heru mengatakan, BNN masih mencoba menelusuri penyebab rasa penasaran masyarakat akan narkoba masih cukup besar. Untuk itu, BNN terus bekerja sama dengan para tokoh agama dan seluruh elemen masyarakat lain, termasuk ke perguruan tinggi.
"Kami membuat modul-modul dari tingkat playgroup, SD, enam agama supaya bisa disampaikan cara mencegah dan memberantas narkoba," jelasnya.
Kabar mengenai penyalahgunaan narkoba kembali diperbincangkan publik usai polisi menciduk salah satu politikus Partai Demokrat Andi Arief. Heru menyebut penyebaran narkoba kini tidak hanya menyasar kalangan politisi, namun hampir ada di semua kalangan.
"Ini merupakan masalah kesehatan, masalah sosial, yang harus sama-sama hadapi kita," ujarnya.