REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peserta Pelatihan Jurnalistik Milenial mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan Republika.co.id di Museum Bank Indonesia, Jakarta Barat, Sabtu (2/3). Salah satu peserta, Tryandri Setra Pertiwi (19) yang merupakan mahasiswi Universitas Nasional Jurusan Hukum mengatakan, kegiatan ini sangat edukatif dan menarik.
"Dari pelatihan ini saya jadi mendapat banyak ilmu baru, mulai dari teknik menulis, videografi hingga pengetahuan tentang drone," kata Tryandri.
Peserta lainnya, Jasmine Nailufar (16), siswa kelas 11 dari MA Darul Marhamah Bogor, mengatakan ia mendapat banyak sekali pengetahuan baru tentang dunia jurnalistik setelah mengikuti Pelatihan Jurnalistik Milenial. Jasmine yang gemar menulis esai berharap bisa menulis berita.
"Saat ini saya sangat menyukai menulis esai, tapi pelatihan ini kan lebih diarahkan untuk menulis berita sehingga jadi pelajaran yang baru buat saya," kata Jasmine.
Sementara itu, staf Koperasi 212 Mart, Irfan Febriansyah (25) mencermati jarang ada media yang menggelar pelatihan dasar jurnalistik secara rutin seperti ini. Ia mengungkapkan, Pelatihan Jurnalistik Milenial sangat menarik dan komprehensif. Ia mendapatkan materi pelatihan seputar dasar-dasar jurnalistik online mulai dari menulis, fotografi, teknik videografi, dan pelatihan dasar drone.
"Jarang ada pelatihan dasar jurnalistik seperti ini, makanya saya tertarik untuk ikut dan ternyata acaranya sangat bagus sekali," ungkap Irfan.
Irfan mengatakan, pelatihan jurnalistik semacam ini sangat diperlukan oleh kaum milenial. Selain dapat memperluas wawasan akan dunia jurnalistik, pelatihan serupa juga bisa membuat milenial bisa mengikuti arus perkembangan informasi.
"Saat ini informasi begitu banyak dan cepat. Di pekerjaan saya pun saya dituntut untuk tahu banyak informasi sehingga pelatihan seperti ini sangat membantu buat saya" ujar Irfan.
Ketua Pelatihan Jurnalistik Republika, Ichsan Emrald mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi milenial tentang dasar-dasar jurnalistik hingga cara menangani berbagai macam informasi yang buruk atau hoaks, khususnya di media sosial.
Selain itu, Ichsan menjelaskan, kegiatan ini juga menawarkan konsep yang baru dibandingkan dengan pelatihan-pelatihan jurnalistik yang diadakan sebelumnya. Para peserta selain diajarkan tentang pemahaman jurnalistik, juga melakukan tur museum yang dibarengi dengan pemberian tugas dari pelaksana kegiatan sehingga kegiatan pelatihan lebih menarik dan lebih menyenangkan.
"Kami harapkan dengan konsep seperti ini, para peserta bisa menyerap banyak ilmu dan lebih fun menjalani pelatihan sehingga ke depannya peserta bisa mengikuti kembali pelatihan ini dan jumlah peserta bisa lebih meningkat lagi," ujar Ichsan.