REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Kebutuhan anggaran untuk penyelenggaraan pemilu di Kabupaten Banyumas, masih belum terpenuhi seluruhnya. Sekretaris KPU Banyumas, Hirawan, menyebutkan masih ada beberapa kegiatan yang anggarannya belum tertutup dari dana yang telah dicairkan oleh KPU Pusat.
''Memang belum seluruhnya dana untuk kebutuhan pelaksanaan pemilu kita terima. Kita sudah sampaikan ke KPU Pusat, untuk kebutuhan apa saja dana yang belum kami terima,'' jelas Hirawan, Jumat (1/3).
Namun dia memastikan, belum cairnya anggaran untuk beberapa kegiatan tersebut, tidak akan sampai mengganggu tahapan kegiatan pemilu hingga akhir Maret 2019 mendatang. Kebutuhan anggaran yang hingga kini belum dicairkan oleh KPU Pusat, antara lain terdiri dari anggaran untuk kegiatan Bimbingan Teknis petugas KPPS, anggaran sewa gudang KPPS, distribusi logistik, biaya rekapitulasi suara di PPK, dan beberapa kebutuhan lainnya.
''Seluruh kegiatan yang anggarannya belum dicairkan, kebanyakan memang untuk kegiatan yang mulai dilaksanakan pada Bulan April 2019. Sedangkan untuk kegiatan pemilu yang dilaksanakan hingga akhir Maret 2019, seluruhnya sudah terpenuhi,'' jelasnya. Termasuk untuk kegiatan pelipatan kertas suara, Hirawan memastikan, anggarannya sudah tersedia.
Dalam proses pelipatan suara ini, Hirawan mengaku, kebutuhan anggarannya cukup besar. Dalam proses pelipatan, ongkos yang diberikan pada pekerja pelipatan diklasifikasi tergantung jenis surat suara yang dilipat. Untuk pelipatan kertas suara calon anggota DPR/DPRD, ongkosnya ditetapkan seharga Rp 100 per lembar. Untuk kertas suara calon anggota DPD Rp 80 per lembar. Sedangkan untuk kertas suara capres/cawapres, ditetapkan sebesar Rp 50 per lembar.
Sedangkan jumlah kertas suara yang dilipat, menurut Hirawan, disesuaikan dengan jumlah pemilih yang tercantum dalam DPTHP2 (Data Pemilih Tetap Hasil Perbaikan 2), ditambah 2 persen. ''Total suara yang dilipat, sekitar 1.305.981 surat suara untuk masing-masing jenis surat suara,'' jelasnya.