REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan menambah ratusan alat pendeteksi gempa dan tsunami di seluruh wilayah Indonesia. Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono mengatakan, alat pendeteksi yang ada saat ini sangat kurang untuk memantau seluruh wilayah Indonesia.
"Kita juga akan memasang, melengkapi sensor. Sensor kita masih sangat kurang dari ideal," kata dia di Jakarta, Kamis (28/2).
Ia menambahkan, tahun ini pemerintah akan menggelontorkan dana untuk pemasangan sensor, mulai dari seismograf, tide gauge, hingga buoy tsunami. Menurut dia, semua akan dipasang untuk meningkatkan sistem peringatan dini tsunami.
Meski begitu, Rahmat menjelaskan, BMKG belum mengetahui jumlah dana yang akan dikeluarkan. Semua itu, lanjut dia, masih dalam tahap perencanaan.
"Tapi yang jelas akan ada ratusan sensor yang akan tepasang. Tide gauge mungkin ada 20-30 buah, termasuk juha sistem peringatan dini tsunami akibat longsor dan erupsi gunung api," kata dia.
Menurut dia, alat-alat itu direncanakan mulai dipasang pada 2019 hingga tiga tahun ke depan. Dengan begitu, sistem peringatan dini dapat maksimal bekerja memberikan informasi kepada masyarakat.