Rabu 27 Feb 2019 21:26 WIB

Banjir di Kabupaten Bandung Sisakan Lumpur

Pemerintah daerah diharapkan bisa mengirimkan truk sampah

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Esthi Maharani
Banjir Bandung Selatan. Penduduk berjalan jalan kampung disebuah pemukiman yang telah terendam banjir, di Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Senin (25/2).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Banjir Bandung Selatan. Penduduk berjalan jalan kampung disebuah pemukiman yang telah terendam banjir, di Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Senin (25/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BALEENDAH - Banjir di Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot dan Bojongsoang, Kabupaten Bandung berangsur surut disebabkan kondisi cuaca yang sudah beberapa hari tidak hujan. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Sudrajat mengungkapkan di beberapa titik, banjir sudah surut dan menyisakan lumpur.

“Banjir sudah surut, akses jalan di Andir-Katapang yang sebelumnya terendam banjir bisa dilalui sekarang,” ujarnya, Rabu (27/2).

Ia menuturkan, sebagian warga sudah memulai membersihkan sisa lumpur di rumahnya. Namun sebagiannya masih ada yang berada di pengungsian. Berdasarkan data yang dihimpun, jumlah total pengungsi Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot, Bojongsoang sebanyak 219 kepala keluarga atau 560 jiwa.

Salah seorang warga, Acim (38) mengungkapkan warga di Kampung Bojong Asih sebagian tengah membersihkan rumah mereka dari sisa lumpur banjir. Sementara babinsa koramil Dayeuhkolot, Serka Emil Sodikin bersama warga membersihkan lumpur di SDN 1 dan 2 Bojong Asih.

"Warga lagi pada bersih-bersih rumahnya dan di RW 04 masih terendam ketinggian 20-30 cm. Babinsa koramil juga melakukan bersih-bersih di SDN 01 Bojong Asih bersama warga dan masyarakat setempat," ujarnya.

Ia berharap agar pascabanjir pemerintah daerah bisa mengirimkan truk sampah. Selain itu diharapkan bisa menyalurkan air bersih untuk kebutuhan warga sekitar. "Kalau bisa, pascabanjir mohon bantuan untuk pengangkutan sampah karena banyak sampah dan air bersih untuk warga," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement