Rabu 27 Feb 2019 14:21 WIB

PDIP: Tiga Kartu Baru Jokowi Bentuk Tanggung Jawab Negara

PDIP menilai tiga kartu baru dari Jokowi bukti negara hadir untuk rakyat.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Bayu Hermawan
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto
Foto: Republika TV/Surya Dinata
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan, kehadiran tiga kartu baru yang merupakan program Joko Widodo (Jokowi), merupakan bentuk tanggung jawab negara. Hasto mengatakan, tiga kartu itu diterbutkan guna memenuhi kemajuan, kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

"Sembako, pendidikan hingga kuliah, kesehatan, kesejahteraan ibu-ibu rumah tangga, stabilitas harga pangan melalui kartu sembago, hingga pekerjaan yang layak, dijamin oleh Jokowi, dan negara benar-benar hadir," kata Hasti Kristiyanto di Jakarta, Rabu (27/2).

Baca Juga

Hasto menjelaskan, program baru Kartu Sembako, KIP Kuliah dan Kartu Pra Kerja adalah buah kehadiran Jokowi yang di tengah rakyat. Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) ini menjelaskan, kartu program unggulan tersebut merupakan hasil daya cipta aspirasi rakyat itu sendiri. Dia mengungkapkan, blusukan yang kerap dilakukan Jokowi menjadi jembatan terbaik bagi hadirnya program kerakyatan.

"Dengan demikian seluruh Kartu Program unggulan tersebut hasil dari dambaan rakyat yang dijawab dengan baik oleh Presiden Jokowi. Disinilah negara hadir, agar rakyat berperikehidupan yang layak," ujarnya.

Hasto mengatakan, program tersebut tentu tidak dimiliki pasangan calon (paslon) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Menurutnya, program yang dimiliki calon presiden oposisi itu bernuansa retorik dan tidak mengakar karena minimnya pengalaman di pemerintahan.

Dia mengatakan, program yang disusun Prabowo-Sandi juga tidak terlepas dari tim kampanyenya. Dia meneruskan, sosok seperti Amien Rais, Fadli Zon, Neno Warisman, Sudirman Said, Tommy Suharto, Ratna Sarumpaet yang merupakan die-hard Prabowo praktis tidak memiliki pengalaman sekomplit Jokowi.

"Terlebih setelah menyatu dengan KH Maruf Amin, maka diferensiasi kepemimpinan orang baik yang merakyat dengan kepemimpinan retorik-otoritatif Prabowo pun, disparitasnya menjadi semakin lebar," katanya.

Seperti diketahui, capres Jokowi mengenalkan tiga kartu baru yang akan menjadi programnya saat terpilih kembali di Pilpres 2019 nanti. Ketiga kartu tersebut, yakni Kartu Prakerja, Kartu Indonesia Pintar (KIP) hingga kuliah, dan Kartu Sembako.

Jokowi menjelaskan, Kartu Prakerja ini merupakan program peningkatan pelatihan yang akan diberikan oleh pemerintah bagi para pencari kerja. Ia berharap mereka akan mendapatkan bekal ketrampilan sebelum masuk ke dunia kerja.

Jokowi mengatakan, program ini diperlukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Dia menyampaikan, pemerintah juga akan memberikan pelatihan vokasi kepada sekitar 500 ribu orang pada 2019 ini.

Seperti diketahui, capres Jokowi mengenalkan tiga kartu baru yang akan menjadi programnya saat terpilih kembali di Pilpres 2019 nanti. Ketiga kartu tersebut, yakni Kartu Prakerja, Kartu Indonesia Pintar (KIP) hingga kuliah, dan Kartu Sembako.

Jokowi menjelaskan, Kartu Prakerja ini merupakan program peningkatan pelatihan yang akan diberikan oleh pemerintah bagi para pencari kerja. Ia berharap mereka akan mendapatkan bekal ketrampilan sebelum masuk ke dunia kerja.

Jokowi mengatakan, program ini diperlukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Dia menyampaikan, pemerintah juga akan memberikan pelatihan vokasi kepada sekitar 500 ribu orang pada 2019 ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement