REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Perubahan status Bandara Abdulrachman Saleh akan terus diupayakan oleh Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Jawa Timur. Di bawah pimpinan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak, bandara terus diusahakan menjadi bertaraf internasional.
Seperti diketahui, target perubahan status Bandara Abdulrachman Saleh telah direncanakan sejak pimpinan Gubernur Jawa Timur (Jatim) sebelumnya, Soekarwo. Namun hingga kini, impian tersebut tak kunjung tercapai karena beberapa faktor. Meski demikian, pemprov maupun pimpinan tiga kepala daerah di Malang Raya terus berusaha sampai detik ini
Di antara sejumlah upaya, Wakil Gubernur Jatim, Emil Dardak menyebutkan, salah satu aspek yang akan diseriusinya. Pihaknya akan mulai menginventarisasi maskapai penerbangan yang bakal digunakan di Bandara Abdulrachman Saleh.
Rencana ini, kata dia, masih dalam tahap pemetaan. Meski demikian, ia mengklaim, target tersebut akan diupayakan secepat mungkin. "Karena itu data penting untuk pertimbangan Kementerian Perhubungan memberikan rekomendasi," kata Emil saat ditemui wartawan di Kabupaten Malang, Ahad (23/2).
Di sisi lain, Emil menyebutkan, perihal koordinasi juga akan terus dilanjutkan di pemerintahannya. Dalam hal ini berdiskusi dengan pemangku jabatan di kawasan bandara, yakni TNI AU.
Menurut Emil, rencana kenaikan status bandara Abd. Saleh menjadi bandara internasional itu sangat penting. Pasalnya, status bandara internasional menjadi salah satu komponen pembangunan perekonomian.
Emil menyontohkan bagaimana kepesatan ekonomi di Bandung, Jawa Barat (Jabar). Keberhasilan wilayah tersebut tak lepas dari dukungan bandara internasional di dalamnya. Oleh sebab itu, Malang Raya pun sangat menantikan impian ini sejak lama.
"Dan di Malang ini sebenarnya juga sudah banyak yang menantikan, Pakde Karwo sebelumnya juga sudah berkirim surat terkait rencana ini," tambahnya.