Sabtu 23 Feb 2019 11:16 WIB

PDIP Tanggapi Merosotnya Elektabilitas Partai

Hasto menyebut survei itu sebagai framing karena PDIP miliki elektabilitas tertinggi.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Ratna Puspita
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sekretaris Jendral Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menanggapi turunnya elektabilitas partai menyusul survei yang dilakukan Indonesia Elections and Strategic (IndEX) Research. Hasto mengaku tidak memiliki kekhawatiran tertentu atas hasil survei tersebut.

"Alah, itu framing karena PDIP elektabilitasnya tertinggi dan kami mendapatkan dukungan mayoritas dari muslim," kata Hasto Kristiyanto di sela-sela safari kebangsaan di Cimahi, Sabtu (23/1).

Baca Juga

Hasto mengatakan, PDIP hingga kini masih terus mendapatkan dukungan dari wong cilik dan para habaib. Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) ini melanjutkan, PDIP juga akan terus bergerak untuk menghimpun dukungan dari berbagai kalangan masyarakat.

Hasto menegaskan, PDIP merupakan rumah kebangsaan dari Indonesia raya. Dia mengungkapkan, dalam waktu dekat nanti juga akan deklarasi beberapa kiai yang akan memberikan dukungan mereka kepada partai dan pasangan calon Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

"Jadi ada TNI/Polri, ada akademisi, tokoh agama. Semua mencerminkan PDIP sebagai rumah Indonesia raya," kata Hasto lagi.

Hasil survei IndEX Research menunjukan elektabilitas PDIP menurun drastis. Tingkat keterpilihan PDIP tinggal 22,9 persen. Hasil survei sebelumnya pada November 2018 menempatkan PDIP dengan elektabilitas 25,7 persen.

Survei indEX Research dilakukan pada 11-15 Februari 2019, dengan jumlah responden 1.200 orang. Metode survei adalah multistage random sampling dengan margin of error ±2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Index mengatakan, penurunan tajam capaian elektabilitas PDIP diperkirakan karena migrasi pemilih Muslim ke partai-partai nasionalis lainnya. Lebih dari itu, Index menilai, faktor paling kuat yang menandai fenomena tersebut adalah bergabungnya mantan gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ke dalam partai.

Sementara, berdasarkan hasil survei LSI Denny JA menunjukkan suara PDIP turun cukup drastis di segmen pemilih Muslim. Elektabilitas PDIP pada Januari 2019 di kalangan pemilih muslim turun menjadi 18,4 persen.

Padahal, LSI Denny JA mencatat elektabilitas PDIP pada Agustus 2018 sebesar 23,2 persen. Meski demikian, PDIP masih menempati urutan pertama dari kalangan pemilih Muslim. Sedangkan di posisi kedua terdapat Partai Gerindra yang memperoleh suara sebesar 16,6 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement