REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman akan melaksanakan sejumlah gelaran dialog di Kota Bandung. Langkah itu dilakukan demi mempromosikan potensi wisata yang ada di Kabupaten Sleman.
Kunjungan lebih dari delapan juta wisatawan untuk berbagai destinasi wisata di Kabupaten Sleman pada 2018 menjadi semangat tersendiri. Hal itu yang mendasari Dispar Sleman merasa perlu melakukan usaha promosi potensi-potensi wisata.
Kali ini, promosi potensi wisata dikemas melalui Travel Dialog yang diikuti Badan Promosi Pariwisata Rombongan, PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur dan Ratu Boko, serta para pengelola museum. Rombongan dipimpin Kadispar Sleman.
Kota Kembang dipilih menjadi tujuan promosi lantaran dinilai sebagai pasar yang potensial. Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Sudarningsih mengatakan, keberadaan usia produktif di Kota Bandung berdasarkan data BPS jadi daya tarik.
"Pada 2018 mencapai angka 1,8 juta lebih, jumlah ini merupakan target pasar yang strategis untuk berkunjung ke destinasi wisatadi Sleman," kata Ning di sela-sela persiapan keberangkatan ke Kota Bandung, Rabu (20/2).
Ning menekankan, promosi itu sesuai tagar promosi Sleman The Living Culture. Ia memaparkan, potensi pendidikan yang ada di Kabupaten Sleman juga merupakan daya tarik yang bisa menarik masyarakat luar daerah.
Terlebih, Kabupaten Sleman memiliki sangat banyak perguruan tinggi yang kerap menjadi unggulan. Ada Universitas Gadjah Mada, Universitas Islam Indonesia, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Amikom Yogyakarta dan lain-lain.
Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Eka Priastana Putra menekankan, ada dua kegaitan inti yang akan dilaksanakan yaitu Travel Dialog dan Table Top. Sleman Sport Tourism Destination jadi tema yang diangkat.
Melalui itu, beberapa gelaran olah raga yang akan diselenggarakan di Kabupaten Sleman akan dipromosikan. Mulai Volcano Run pada Maret, serta Sleman Temple Run dan Tour de Prambanan pada Oktober.
"Travel Dialog akan dihadiri biro-biro perjalanan di Kota Bandung dan kepala-kepala sekolah baik SMA atau SMK di Kota Bandung," ujar Eka.