Kamis 14 Feb 2019 20:11 WIB

BPN: Prabowo akan Tetap Shalat Jumat di Masjid Kauman

BPN tidak pernah menyebarkan pamflet ajakan shalat Jumat kepada warga.

Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menyampaikan sambutan saat kunjungan di Grobogan, Jawa Tengah, Kamis (14/2/2019).
Foto: Antara/Yusuf Nugroho
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menyampaikan sambutan saat kunjungan di Grobogan, Jawa Tengah, Kamis (14/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Priyo Budi Santoso, menjamin calon presiden RI Prabowo Subianto tidak akan berbicara politik ketika di masjid. Meskipun ada larangan berkegiatan di Masjid Kauman, Prabowo akan tetap berkunjung ke Semarang dan melakukan shalat Jumat di Masjid Agung Semarang, pada Jumat (14/2).

"Prabowo di masjid tidak akan pidato politik ataupun kampanye. Itu tidak mungkin dilakukan karena kami tahu rambu-rambu dari KPU dan Bawaslu," kata Priyo di Kantor KPU RI, Jakarta, Kamis (14/2).

Menurut dia, tidak perlu ada perlakuan yang berlebihan kepada Prabowo dengan melarang hadir di Masjid Agung Semarang atau Masjid Kauman. Ia menegaskan, bahwa pihaknya tidak pernah menyebarkan pamflet ajakan shalat Jumat kepada warga.

Priyo yang juga Sekjen Partai Berkarya itu meminta Takmir Masjid berpikiran dan bertindak adil kepada para capres-cawapres. Polemik ini harus dihentikan dengan klarifikasi secara utuh.

"Beliau ini kan sudah tahu tata krama, tidak akan kampanye di masjid karena ada aturan yang tidak memperbolehkan kampanye di tempat ibadah. Saya harap takmir masjid mengklarifikasi agar tidak ada kesalahpahaman," ujarnya.

Ia membantah ada motif terselubung rencana Prabowo jumatan di Masjid Agung Semarang, karena pihaknya tidak bodoh dalam merebut simpati rakyat dengan kampanye di masjid. Menurut dia, seharusnya simpati terhadap kubu lawan, jangan sampai membuat Prabowo dipersekusi dengan melarang datang ke Masjid Agung Semarang.

"Mudah-mudahan ini hanya salah paham sejenak. Hal ini betul menimbulkan rasa geleng-geleng kepala," katanya.

Pihak Masjid Agung Semarang (Masjid Kauman) menegaskan, pihaknya tidak pernah melarang umat Islam siapa pun untuk melaksanakan ibadah di masjid itu. Hanya saja, pengurus masjid Kauman merasa keberatan jika tempat ibadah umat Muslim kemudian dijadikan sebagai sarana untuk kegiatan pencitraan atau apa pun yang berbau politik.

"Kalau hanya untuk shalat saja saja tidak masalah," kata Ketua Masjid Agung Semarang, KH Hanief Ismail, di Semarang, Kamis (14/2).

Secara kronologi, Hanief menjelaskan, dua hari lalu Masjid Kauman kedatangan dua orang pengurus Partai Gerindra. Salah satu di antaranya menyampaikan keinginan pak Prabowo saat kunjungannya ke Jawa Tengah berniat shalat Jumat di Masjid Kauman.

Tentunya, keinginan ini tidak akan ditolak dan pihak masjid memang mempersilakan. Sebab siapa saja umat Muslim boleh shalat Jumat di masjid, karena masjid memang tempat ibadah semua umat Muslim. Hanya saja, jelasnya, tiba-tiba ada teman yang memberi tahu beredarnya pamflet ajakan shalat Jumat bersama Prabowo, pada hari Jumat (15/2).

Loh ini kan seperti menjadikan masjid sebagai tempat acara mereka. Karena yang ngundang bukan masjid, tapi yang ngundang mereka dengan kalimat ‘Hadirilah Shalat Jumat Bersama Bapak Prabowo’,” jelasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement