Selasa 12 Feb 2019 22:07 WIB

Politikus Nasdem tak Sepakat Survei Charta Politika

Strategi Sahroni, yakni aksi nyata turun langsung ke masyarakat.

 Anggota Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni di Gedung DPR RI.
Foto: dpr
Anggota Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni di Gedung DPR RI.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai NasDem optimistis mampu menambah kursi DPR di daerah pemilihan (dapil) DKI Jakarta III. Anggota DPR RI dari Fraksi NasDem, Ahmad Sahroni, mengatakan hal itu untuk membantah hasil Lembaga Survei Charta Politika.

Hasil survei itu memperkirakan partai tersebut tidak akan menyumbang satupun kursi di DPR dari daerah pemilihan (dapil) DKI Jakarta III. Sahroni yang kini tercatat sebagai anggota Komisi III DPR ini menyebutkan pada Pileg 2014 sejumlah riset juga tidak memunculkan nama calon legislator (caleg) NasDem untuk DPR. 

Namun kemudian hasil Pileg berkata lain. NasDem meloloskan satu kursi dari Jakarta yang diwakili oleh Ahmad Sahroni.

"Dulu (Pileg 2014) nama Ahmad Sahroni tidak ada dalam survei tapi menghasilkan satu kursi. Sekarang ada namanya (dalam survei), satu kursi pasti dijamin dapat. Gak ada namanya dapat satu kursi, gimana ada namanya?" kata Sahroni di Jakarta, Selasa (12/2).

Sahroni mengungkapkan strategi dirinya menarik hati para pemilih di Dapil III dengan aksi nyata turun langsung ke masyarakat. Data diterima dari Ahmad Sahrorni Center (ASC), selama menjabat sebagai wakil rakyat sejak Oktober 2014, Ahmad Sahroni setidaknya telah melakukan 129 kunjungan ke masyarakat.

Kunjungan itu sebagai kapasitas Sahroni sebagai anggota DPR/MPR dalam berbagai kegiatan seperti reses, kunjungan kerja daerah pemilihan, dan sosialisasi 4 pilar. Dirinya juga tak pernah melewatkan enam kali kunjungan daerah pemilihan (kundapil) setiap tahunnya yang diatur oleh UU No 17 Tahun 2014 Tentang, MPR, DPR, DPD, dan DPRD, serta Peraturan DPR RI No 1 Tahun 2014 Tentang Tata Tertib.

Begitu juga kegiatan reses untuk menyerap aspirasi di daerah pemilihannya, dilakukan wakil rakyat dengan panggilan akrab Anak Priok ini lebih dari 10 kali setiap tahunnya. Ahmad Sahroni juga kerap tak membatasi pertemuan dengan masyarakat hanya dengan 100 orang seperti diatur dalam perundangan.

Masyarakat yang diberikan undangan bertatap muka dengannya kerap berjumlah 500 hingga 1000 orang. "Semangat kerja, maju terus, pantang mundur," ucap Sahroni.

Sahroni mengimbau agar warga Dapil DKI Jakarta III cermat memilih caleg yang secara konsisten mau turun mendengar aspirasi warga dan sekaligus mencarikan solusi atas persoalan tersebut. "Pilihlah caleg yang tidak pernah absen di masa reses, mendengar dan mencari solusi pada persoalan masyarakat," tuturnya. 

Sebelumnya, Survei Charta Politika tidak mengunggulkan popularitas dan elektabilitas Sahroni di Dapil DKI III. Survei tersebut menempatkan Sahroni dengan tingkat elektabilitas 4,0 persen.

Keterpilihan Sahroni masih kalah dari Charles Honoris (PDIP) dipilih oleh sebanyak 8,6 persen responden, Lulung Abraham Lunggana (PAN/8), Yusril Ihza Mahendra (PBB/7,5), Darmadi Durianto (PDIP/7,4), R Saraswati Djojohadikusumo (Gerindra/7,4), Adang Dorodjatun (PKS/5,5). Sahroni hanya unggul dari elektabilitas Grace Natalie (PSI/3,1).

Direktur Riset Charta Politika, Muslimin memperkirakan pertarungan antarcaleg di Dapil DKI Jakarta III akan berlangsung ketat. Hal itu mengacu pada anomali yang ditemukan dari hasil survei dimana jika di Dapil DKI I dan II popularitas partai mengungguli calegnya, di Dapil DKI III justru popularitas caleg melampaui partai pengusungnya. 

Kondisi ini, menurut Muslimin, sekaligus mengingatkan para caleg di dapil DKI III untuk bekerja keras meyakinkan masyarakat agar lebih bijak dan cermat memilih calon anggota DPR yang nantinya mewakili suara mereka di parlemen pada periode keanggotaan DPR 2019-2024. Terlebih survei ini mengungkap bahwa 34 persen pemilih masih berpeluang mengubah pilihannya.

"Artinya para caleg masih memiliki kesempatan dalam dua bulan ke depan mempengaruhi pemilih yang 34 persen menetapkan pilihannya," ujar Muslimin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement