Kamis 07 Feb 2019 10:57 WIB

Sejumlah Penerbangan Gagal Mendarat di Bandara Juanda

Dampaknya beberapa penerbangan dialihkan ke Denpasar dan Semarang

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Nidia Zuraya
Bandara Internasional Juanda Surabaya
Foto: indonesianfinance
Bandara Internasional Juanda Surabaya

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Landasan pacu (runway) Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, mengalami kerusakan di dekat Touchdown Runway 10. Kondisi tersebut menyebabkan sejumlah penerbangan gagal mendarat pada Kamis (7/2).

Legal and Communications Section Head PT Angkasa Pura I Juanda Yuristo, Kamis, membenarkan bahwa runway Bandara Juanda Surabaya ditutup sementara karena alasan perbaikan dan saat ini masih dalam proses. "Informasi awal diperoleh dari Pilot Batik Air ID 6391 SUB-CGK kepada Tower pada pukul 08.40 WIB," katanya di Sidoarjo.

Baca Juga

Ia mengemukakan, sesuai prosedur pukul 09.15 WIB diterbitkan NOTAM A0539/19 NOTAMN runway Bandara Juanda ditutup hingga pukul 12.00 WIB. "Saat ini konsentrasi dan percepatan perbaikan runway sedang dilakukan oleh Tim Teknik AP1 berdasarkan SOP," katanya.

Ia mengatakan, beberapa penerbangan yang terdampak dialihkan (divert) ke Denpasar, Bali, dan Semarang, Jawa Tengah. "Satu flight internasional SQ930 RTB ke Singapura. Sementara hingga saat ini tercatat 11 flight terdampak, yang terdiri atas kedatangan 8 flight dan keberangkatan 3 flight," katanya.

Ia menjelaskan, pihak AP1 Juanda telah berkoordinasi dengan maskapai untuk menginformasikan kepada calon penumpang terkait jadwal pemberangkatan yang tertunda. "Dengan demikian calon penumpang dapat menyesuaikan jam kedatangannya di Bandara Juanda untuk menghindari penumpukan penumpang di terminal," katanya.

Sementara itu, dari informasi yang berhasil dihimpun, salah satu penumpang bernama Jaka harus dialihkan pendaratannya di Denpasar. "Bandara Juanda ditutup 3-4 jam karena ada kerusakan di landasan pacu, jadi pesawat dialihkan mendarat di Denpasar," tulisnya dalam pesan whatsapp.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement