REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan akan membentuk sebuah badan riset nasional. Tujuan dibentuknya badan riset ini salah satunya untuk menampung ide-ide dan gagasan kaum muda milenial yang kreatif dan inovatif.
"Ke depan perlu namanya badan riset nasional. Konsolidasi dengan baik. Pemikiran tadi bisa kita tampung. Bisa kita realisasi," katanya setelah acara Peresmian Pembukaan Green Fest Tahun 2019 di Cendrawasih Room, Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (31/1).
Dalam acara itu, Presiden sempat berdialog dengan beberapa anak muda milenial dan menggali ide dan gagasan mereka. Mereka menyampaikan ide misalnya tentang keinginan mengembangkan listrik tenaga surya, budidaya mangrove, hingga budidaya dan pengelolaan kopi di Sumbawa.
"Saya kira bagus, memberikan peluang agar ide-ide bisa ditindak lanjuti. Baik secara komersial, maupun riset," kata Presiden setelah dialog dengan anak-anak muda kreatif tersebut.
Pada kesempatan itu, Presiden berpesan kepada sekitar 4.000 anak milenial yang hadir agar merespon dan mengantisipasi era revolusi industri 4.0 yang serba cepat.
"Bahwa kecepatan perlu direpson. Dan kecepatan perlu diantisipasi. Perlu direncanakan jangan sampai tahu-tahu ditinggal. Jadi bisa cepat merespon perubahan-perubahan itu anak-anak muda. Sehingga saya ingin melihat pemikiran-pemikiran apa. Jadi ide mereka apa, gagasan mereka apa. Saya ingin nangkap apa," katanya.
Terkait pembiayaan bagi usaha yang dikembangkan kaum milenial, Presiden beranggapan sudah banyak pembiayaan yang ditawarkan untuk itu. "Contoh untuk pemula-pemula saya bisa ngambil apa peer to peer juga banyak. Kalau di BUMN ada KUR bunganya hanya 7 persen. Itu sudah lompatan menurut saya," katanya.
Untuk itu, anak muda menurut dia harus bisa bersaing dan memenangkan pertarungan termasuk ketika mengajukan pinjaman ke sebuah lembaga keuangan formal.
Presiden pada kesempatan yang sama juga berpesan kepada anak muda agar mengikuti perkembangan zaman namun harus tetap mempertahankan karakter ke-Indonesiaan yang dimiliki. Presiden didampingi oleh Menteri BUMN Rini Soemarno dan sejumlah pejabat terkait.