Selasa 29 Jan 2019 07:56 WIB

Masyarakat Tionghoa Surabaya Lepas Gus Ipul dengan Kemesraan

Masyarakat Tionghoa Surabaya berharap tahun politik ini bisa berjalan aman.

Syaifullah Yusuf
Syaifullah Yusuf

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Komunitas masyarakat Tionghoa Surabaya menghadiahkan nyanyian berjudul 'Kemesraan' kepada Saifullah Yusuf yang akan mengakhiri jabatannya sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur pada 12 Februari 2019. Ratusan orang ikut melepas Wagub Jatim.   

"Terima kasih saya sampaikan, khususnya kepada teman-teman warga Tionghoa. Sekaligus saya mohon maaf dan pamit," ujar Wagub Jatim di sela menyambut Tahun Baru Imlek Ke-2563 di Vihara Mahavira Graha Surabaya, Senin (28/1) malam.   

Lagu 'Kemesraan' dinyanyikan serentak oleh ratusan masyarakat Tionghoa yang dipimpin oleh ketua panitia perayaan Imlek, Alim Markus, dan mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan, serta sejumlah tokoh lainnya sekaligus sebagai ucapan perpisahan. Gus Ipul, sapaan akrab Wagub Jatim, turut menyanyikan lagu yang dipopulerkan oleh Iwan Fals itu sembari bergandengan tangan.     

Orang nomor dua di Pemprov Jatim tersebut juga mengapresiasi perayaan tahun baru Imlek yang turut dihadiri sejumlah umat Islam serta tokoh lintas agama lainnya. Seperti mantan ketua PWNU Jatim Ali Machsan Moesa dan tokoh Tionghoa sekaligus anggota DPRD Surabaya Vincensius Awey.     

"Inilah warisan budaya bangsa Indonesia yang hampir tidak dimiliki negara lain. Meski memiliki banyak ragam budaya, agama, suku dan lainnya, tapi tetap dalam satu persatuan, yaitu Indonesia," ucapnya.     

Pada kesempatan sama, Gus Ipul juga mengajak masyarakat mendoakan gubernur dan wakil gubernur Jatim yang baru, yaitu Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak agar mampu memberikan kesejahteraan serta kebahagiaan bagi rakyat. "Mari berdoa agar gubernur baru dan kepala daerah lainnya yang dilantik nanti mampu membawa masyarakat yang makmur dan sejahtera," katanya.     

Sementara itu, ketua panitia perayaan Imlek 2563, Ali Markus, berharap di tahun baru Indonesia selalu aman, terlebih menghadapi Pemilihan Umum 17 April 2019. "Kalau aman maka semua orang tidak akan susah dan semua aktivitas menjadi lancar. Mari bersama-sama menjaga bangsa Indonesia," katanya.     

Menurut dia, sebagai bangsa majemuk, Indonesia memiliki banyak suku, agama dan kebudayaan berbeda. Tapi masyarakatnya harus tetap bertekad untuk bersatu menjadi bangsa yang besar. "Semoga Indonesia maju terus dan negara dipimpin oleh presiden yang betul-betul kerja, kerja dan kerja," kata pemilik Maspion Grup itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement