Sabtu 26 Jan 2019 21:13 WIB

Soal Indonesia Barokah, FPI: DIbuang ke Tong Sampah Saja

Ketum FPI menilai tabloid tersebut hanya berisi fitnah.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Muhammad Hafil
Ketua FPI - KH. Ahmad Sobri Lubis
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua FPI - KH. Ahmad Sobri Lubis

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Ahmad Sobri Lubis menanggapi terkait maraknya peredaran tabloid Indonesia Barokah. Ia pun menyarankan tabloid tersebut untuk dibuang saja ke tempat sampah.

"Dibuang ke tong sampah aja itu," kata Sobri saat ditemui di acara Deklarasi Nasional Alumni Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia (APTSI) untuk pasangan Prabowo-Sandiaga, di Padepokan Pencak Silat, Jakarta, Sabtu (26/1).

Sobri menganggap tabloid tersebut hanyalah berisi fitnah yang dapat merusak citra Prabowo dan beberapa orang yang dituduhkan di dalam majalah tersebut. Menurutnya yang dituding di dalam tabloid tersebut tidak benar.

"Itu nggak pantas, dan itu mengadu domba," katanya.

Tabloid Indonesia Barokah beredar masif di sejumlah daerah di Pulau Jawa diantaranya Kabupaten Bandung, Majalengka, dan Magelang, dan sejumlah tempat lainnya. Tabloid tersebut juga tersebar di sejumlah masjid dan pesantren di Pulau Jawa.

Menjelang pelaksanaan Pemilu 2019, tabloid Indonesia Barokah muncul. Tabloid ini mulai ramai diperbincangkan sejak Selasa (22/1). Tabloid tersebut diduga mendiskreditkan salah satu kandidat capres yang akan maju dalam Pilpres 2019.

Pihak berwenang, seperti Polri dan Dewan Pers sedang menyelidiki terbitnya tabloid Indonesia Barokah tersebut, guna menilai apakah tabloid bersangkutan merupakan produk jurnalistik atau bukan.   

Sementara, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK) memerintahkan kepada seluruh pengurus masjid yang telah menerima tabloid Indonesia Barokah untuk segera membakar tabloid tersebut. Sebab, tabloid itu dianggap sebagai media penyebar hoaks.

"Ya, karena itu melanggar aturan, apalagi mengirim ke masjid, saya harap jangan dikirim ke masjid. Semua masjid-masjid (yang menerima, red) itu dibakarlah, siapa yang terima itu," kata JK yang juga Wakil Presiden, usai menghadiri Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalancana kepada pedonor darah sukarela, di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, Sabtu (26/1).

JK juga telah memerintahkan kepada jajaran pengurus DMI di daerah untuk mengimbau kepada masjid-masjid supaya tidak mendistribusikan Tabloid Indonesia Barokah kepada masyarakat. JK meminta supaya masjid dan rumah-rumah ibadah lain tidak dijadikan tempat untuk membuat dan menyebarkan kabar bohong, sehingga dapat memecah belah persatuan umat.

"Jangan masjid jadi tempat bikin hoaks-hoaks, macam-macam itu; jangan diadu. Kita sudah perintahkan DMI untuk kasih tahu bahwa jangan masjid menerima itu, karena berbahaya," ujarnya lagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement