Kamis 24 Jan 2019 06:32 WIB

BPBD Sulsel: Puluhan Jembatan Rusak Akibat Bencana Alam

Jembatan itu berada di Wajo sebanyak delapan dan dua jembatan di Gowa.

Warga menyaksikan Jembatan Manuju yang ambruk akibat diterjang air di Desa Moncongloe, Manuju, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Rabu (23/1/2019).
Foto: Antara/Yusran Uccang
Warga menyaksikan Jembatan Manuju yang ambruk akibat diterjang air di Desa Moncongloe, Manuju, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Rabu (23/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Selatan menyebutkan puluhan jembatan rusak akibat bencana alam yang melanda sejumlah daerah di provinsi tersebut. BPBD melalui Crisis Media Center di Kantor Gubernur Sulsel, Rabu (23/1) menyebutkan jembatan itu berada di Kabupaten Wajo sebanyak delapan dan dua jembatan di Kabupaten Gowa.

Delapan jembatan di Kabupaten Wajo yakni enam jembatan di Desa Pallimae, satu jembatan di Desa Woronge dan satu jembatan di Desa Ugi. Sementara di Kabupaten Gowa, dua jembatan rusak, masing-masing Jembatan Jenelata, Desa Moncongloe serta Jembatan Dusun Limoa, Desa Patalikang, Kecamatan Manuju.    

Selain itu, BPBD Sulsel juga mencatat sebanyak 2.024 rumah terendam banjir, 32 rumah hanyut, lima rumah tertimbun, 25 rumah rusak berat, dua rusak sedang, dan 12 rusak ringan. Yang rusak termasuk juga beberapa tempat ibadah.

Adapun detailnya, untuk Kabupaten Gowa jenis bencananya adalah banjir dan longsor yakni rusak berat lima rumah di Kecamatan Parigi, Kelurahan Desa Bilarengi dan lima rumah tertimbun di Kecamatan Parigi.

Untuk Kota Makassar peristiwa yang terjadi berupa banjir, korban terdampak 2.500 KK atau 2.942 jiwa, pengungsi 1.000 jiwa, untuk kerusakan terendam 477 rumah. Kabupaten Soppeng, banjir terjadi di tiga kecamatan yakni Ganra, Donri-donri, Lilirilau dan Citta. Sebanyak 1.672 hektare sawah dan kebun terdampak.

Di Kabupaten Jeneponto bencana banjir mengakibatkan tiga orang hilang, 19 rumah rusak berat dan 32 rumah hanyut. Kabupaten Barru kerusakan satu pasar di Desa Lalabata, satu fasilitas Pemerintah Desa Lompo  Tengah dan satu sekolah di Desa Lompo Tengah

Kabupaten Wajo Korban warga terdampak banjir sebanyak 994 KK atau 1.682 Jiwa, 360 rumah terendam air di Desa Walanae, 161 rumah di Desa Salotengae, 50 Rumah Kel/Desa di Liu, 157 Rumah di Desa Woronge, 225 Rumah Desa Palumae, 85 Rumah. Selain itu di Desa Ugi, 90 Rumah di Malluselo, dan sejumlah jalan masing-masing jalan sepanjang seribu meter di Desa Malluselo, jalan sepanjang 100 meter di Desa Salo Tengah terendam banjir.

Sementara itu kerusakan jalan juga terjadi di Desa Liu, sepanjang 4.500 meter Desa Pallimae, kerusakan jalan 1.500 meter di Desa Walanae, 150 meter di Desa Sallotengah, 1.000 meter di Desa Woronge, 4.500 meter di Desa Pallimae, dan 2.500 meter di Desa Ugi.

Selanjutnya Kabupaten Maros korban 400 KK atau 1.200 Jiwa, pengungsi 200 jiwa, 400 rumah terendam, satu tempat ibadah di Desa Moncongloe. Lalu sebanyak 1.528 hektare sawah terendam di Kecamatan Mandai,  675 hekate di Kecamatan Maros, 2.128 hekataer di Kecamatan Tanralili, dan 3.964 hektare di Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Bantaeng.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement