REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG - Sejumlah pengurus dewan kemakmuran mesjid (DKM) di Kabupaten Bandung dikejutkan dengan adanya tabloid Indonesia Barokah yang tersebar di masjid. Salah seorang pengurus DKM Ukhuwah Komplek perumahan Margaasih Residence, Asep Dzikri, mengaku mendapatkan kiriman paket berisi tabloid Indonesia Barokah, Jumat (18/1), yang ditujukan ke masjid.
"Saya baca isinya lebih membahas politik, bukan dakwah seperti buletin masjid," ujarnya, Rabu (23/1).
Ia pun lantas melaporkan kejadian tersebut ke Bawaslu Kabupaten Bandung. Ia berharap agar tidak ada yang melakukan kampanye terselubung ke masjid, DKM, dan majelis taklim. Terlebih, kondisinya saat ini tengah Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
(Baca: BPN Minta Tabloid Indonesia Barokah Diusut)
Isi laporan utama dalam tabloid tersebut, yakni tentang reuni 212 yang dipertanyakan apakah menjadi kepentingan umat dan kepentingan politik. Dalam laporannya lebih disoroti soal kedatangan calon presiden pasangan no urut 02 Prabowo Subianto dalam reuni 212 yang sebelumnya tidak pernah ikut dalam aksi 212 2016 silam.
Kemudian, terdapat info grafis tentang 10 tokoh Islam yang dinobatkan menjadi pahlawan nasional di era presiden Joko Widodo. Beberapa di antaranya, tokoh Abdurahman Baswedan dan TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid serta Depati Amir.
Laporan utama lainnya di tabloid tersebut membahas tentang kemarahan Prabowo Subianto kepada media massa. Dalam paragraf pertama, kalimat yang disebutkan Prabowo dianggap berulah dengan marah-marah dan berbuat kontroversi di media massa. Selanjutnya, terdapat berita yang membahas Obor Rakyat, asal usul fitnah Jokowi PKI dan antek asing.