Ahad 20 Jan 2019 22:07 WIB

Deklarasi di Sukabumi, Garbi Belum Putuskan Sikap di Pilpres

Garbi belum memutuskan siapa capres dan cawapres yang akan didukung.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Bayu Hermawan
Garbi (ilustrasi)
Foto: Foto: Arie Lukihardianti/Republika
Garbi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi) dideklarasikan di Kota Sukabumi Ahad (20/1) malam. Dalam pernyataannya, organisasi masyarakat (Ormas) tersebut belum menentukan dukungan pada capres manapun pada pilpres 2019 mendatang.

"Untuk capres tidak ada instruksi atau keputusan Garbi memilih nomor satu dan dua itu terserah masing-masing," ujar Ketua Pembina Garbi Sukabumi Raya Totong Suparman kepada wartawan.

Meskipun pada waktu yang akan datang dimungkinkan ada satu keputusan memilih capres yang mana. Selain itu kata Totong, Garbi adalah ormas yang bebas memilih partai manapun dan caleg manapun. Namun syaratnya sosok yang didukung bisa memajukan bangsa, memiliki dedikasi dan mempunyai kesolehan.

Totong menambahkan, saat ini Garbi cenderung fokus pada konsolidasi internal. Terutama dalam menghadapi deklarasi Garbi tingkat Jawa Barat dan nasional. Diakui Totong, sebagian pengurus dan anggta Garbi memang ada yang berasal dari PKS. Namun ada juga anggota dari partai politik lainnya.

Menurut Totong, visi dan misi Garbi adalah ingin menjadikan Indonesia sebagai kekuatan lima besar dunia. Dengan mengacu pada dasar pijakan yakni Islam, nasionalisme demokrasi dan kesejahteraan.

Ketua Garbi Jabar Nandang Burhanudin menambahkan, di Jawa Barat sudah ada 17 kabupaten/kota yang mendeklarasikan Garbi. Daerah yang sudah melakukan deklarasi Garbi adalah Garut, Ciamis, Bandung, dan Ciayumajakuning. Selepas Kota Sukabumi deklarasi serupa akan dilakukan di Kota Depok.

"Lahirnya Garbi karena kegelisahan anak muda untuk bangkit membangun bangsa," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement