REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisioner Komnas HAM Amiruddin Al Rahab menyoroti visi misi paslon Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Menurutnya, visi misi kedua paslon tersebut minim imajinasi soal HAM.
Amiruddinmenyebut visi misi kedua palson cenderung terlalu teknis. Alhasil, nilai dasar HAM menurutnya kurang menonjol. "Dua-duanya sama miskin imajinasi soal HAM. Dalam visi misi ini melompat pada program teknis. Programnya itu apa? Enggak ada orientasi," katanya dalam diskusi di kantor Kode Inisiatif pada Rabu, (16/1).
Menurutnya, kedua kandidat tak punya arah jelas dalam upaya penegakan HAM. Ia bahkan khawatir debat Capres 2019 hanya membicarakan kasus pelanggaran HAM tanpa ada penyelesaiannya.
"Kita kehilangan orientasi HAM, kita mau kemana?. Kalau debat capres bicara kasus jadi remeh temeh. Ada yang atur institusinya untuk selesaikan. Dari selesaikan kasus mau kemana itu enggak ada," ujarnya.
Ia menilai demokrasi di Indonesia tak akan mengalami perbaikan bila HAM tidak diutamakan. Penguatan HAM itu yang tak terlihat dalam visi misi Capres karena menurutnya menyerupai program Bapppenas.
"Kalau begini saja ya demokrasi gini terus. Yang muncul di visi misi program Bappenas bukan Presiden. Presiden itu mestinya implementasi konstitusi bukan bangun jembatan," ucapnya.