REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Filsuf yang juga pengamat politik Rocky Gerung percaya politik Indonesia akan tumbuh kembali di dalam kondisi akal sehat bila kampus tetap mempertahankan sikap kritisnya.
Rocky mengatakan hal itu saat menjadi pembicara dalam Refleksi Awal Tahun "Nalar Demokrasi Kita: Antara Akal Sehat dan Akal Miring" yang diselenggarakan oleh Pusat Studi Demokrasi dan Kebijakan Publik (PSDKP) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) di Aula A.K. Anshori, Gedung Rektorat UMP, Jumat.
Rocky Gerung yakin dari ruang-ruang kelas Muhammadiyah akan tumbuh IQ nasional karena berdasarkan informasi yang diterimanya, hingga saat ini telah ada 178 perguruan tinggi Muhammadiyah.
Jika dari satu kampus menghasilkan sekitar 3.000 sampai 4.000 mahasiswa, maka dalam 1 tahun akan ada 700 ribuan mahasiswa dari perguruan tinggi Muhammdiyah.
Dengan demikian, kata dia, dalam 5 tahun akan ada sekitar 3,5 juta pikiran bermutu dari Muhammadiyah.
"Saya percaya bahwa Indonesia akan diterangi ulang oleh demokrasi akal sehat bila matahari Muhammadiyah memberi terang 24 jam di Indonesia," katanya.
Ia pun ingin memastikan bahwa pikirin dan kritik di kampus ini turun sampai di pos kamling di desa-desa. Dengan cara itu, mahasiswa mengawal perubahan.
Baca juga, Rocky Gerung: Saya tak Mengetahui Kasus Ratna Sarumpaet.
Roky Gerung mengaku tak benci pemerintah. Hanya saja ia membenci cara pemerintah berbohong. Rocky mengajak mahasiswa UMP untuk mengajukan semacam keyakinan bahwa harus terjadi perubahan supaya bangsa Indonesia bisa tegak kembali.
Menurut dia, saat sekarang bangsa Indonesia dijebakkan dalam ketegangan terus-menerus karena ada kecemasan pada kekuasaan.
Rocky percaya politik Indonesia akan tumbuh kembali di dalam kondisi akal sehat bila kampus tetap mempertahankan kritiknya.
Sementara itu, Direktur PSDKP UMP Anjar Nugroho mengatakan bahwa demokrasi yang sudah dijalankan melalui proses pemilu dalam memilih pemimpin di republik ini harus dijalankan dengan akal sehat, bukan akal miring.
"Jangan sampai ada pembodohan kepada masyarakat kita dalam pemilu sehingga yang tumbuh itu akal sehat bukan akal miring," katanya.