Kamis 10 Jan 2019 10:41 WIB

Warga Sibolga Panik Isu Tsunami, Ramai-Ramai Lari ke Gunung

BMKG tegaskan tak ada tsunami di Sibolga.

Tsunami (ilustrasi)
Foto: [ist]
Tsunami (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SIBOLGA -- Warga Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara, panik setelah beredarnya isu akan terjadi tsunami. Banyak warga berusaha menyelamatkan diri ke arah pengunungan dan perbukitan terdekat.

"Begitu cepat informasi itu tersiar, sehingga kami pun panik dan ikut menyelamatkan diri. Karena tetangga dan juga warga lainnya sudah berhamburan meninggalkan rumah masing-masing. Karena informasi yang sampai ke kami, bahwa akan terjadi tsunami karena air laut di Sibolga-Tapteng sudah surut," kata Delora Sinaga warga Sibolga, Kamis (10/1).

Akibat isu yang menghebohkan itu arus lalu lintas di Sibolga-Tapteng macet. Demikian juga di wilayah pengunungan seperti di arah Pandan dan Tukka dipadati ribuan warga dan kendaraan.

 Wali Kota Sibolga Syarfi Hutauruk juga mendapat kabar yang sama. Namun ia mnegaku tidak langsung panik dan bersama Kapolres Sibolga AKBP Edwin Hariandja langsung turun ke pinggir laut untuk memastikan apakah benar air laut surut.

"Saya bersama dengan Kapolres Sibolga sudah meninjau ke tepi laut, semuanya aman-aman saja. Bahkan sudah kita minta dari pihak Penanggulangan Bencana untuk melakukan pengecekan ke BMKG pusat, dan hasilnya tidak benar akan terjadi tsunami," katanya.

Baca juga, Tsunami Palu adalah Skenario Terburuk.

Informasi yang begitu cepat tersiar itu, menurut Syarfi adalah hoaks dan tidak jelas sumbernya.  Pemkot mengimbau agar masyarakat yang sudah sempat panik dan berada di pengunungan agar turun dan kembali ke rumah masing-masing.

Sementara itu Kapolres Tapteng AKBP Sukamat yang dikonfirmasi menyebutkan, setelah melihat reaksi masyarakat yang panik, ia langsung memerintahkan personelnya untuk melakukan pengecekan dan patroli keliling demi memastikan keamanan di rumah-rumah dan tempat pemukiman masyarakat. "Anggota langsung kita kerahkan tadi untuk memantau serta patroli dan pengamanan," katanya.

Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono mengatakan sensor BMKG tidak mencatat adanya aktivitas kegempaan di Tapanuli dan sekitarnya, sehingga masyarakat diminta tidak mempercayai isu tsunami yang beredar.

"Kami segera melakukan analisis rekaman data sinyal seismik di sensor terdekat dimana hasilnya tidak ada aktivitas kegempaan di Tapanuli dan sekitarnya," kata Rahmat dalam pesan tertulisnya di Jakarta

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement