Rabu 09 Jan 2019 14:45 WIB

Benda di Rumah Pimpinan KPK Diduga Bom Motov dan Bom Pipa

Benda mencurigan di rumah pimpinan KPK itu ditemukan pada Rabu (9/1) pagi.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Bayu Hermawan
Kondisi rumah Wakil ketua KPK Laode M Syarif pascapelemparan bom molotov di Kalibata Selatan, Jakarta, Rabu (9/1/2019).
Foto: Republika/Wihdan
Kondisi rumah Wakil ketua KPK Laode M Syarif pascapelemparan bom molotov di Kalibata Selatan, Jakarta, Rabu (9/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) ditemukannya benda mencurigakan di rumah pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Raharjo dan Laode M Syarif. Benda mencurigakan yang diduga bom molotov dan bom pipa itu ditemukan Rabu (9/1) pagi.

Di rumah Laode, Jalan Kalibata Selatan 42 C, Jakarta Selatan, benda mencurigakan itu diduga berjenis bom molotov. Dugaan ini muncul dari sejumlah benda yang ditemukan di tempat, berupa botol dan pecahannya.

"Jadi di kediaman pak Laode ada bom molotov. Ada dua botol isinya bahan bakar, ada dua biji yang dilemparkan. Sekali tidak nyala dan tidak pecah masih utuh, yang kedua pecah," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (9/1).

Sementara, di kediaman Agus Raharjo Perum Graha Indah Blok A9/15 RT. 004/014 Jatimekar, Jatiasih Kota Bekasi ditemukan tas berisi benda diduga bom berjenis pipa. Benda tersebut dilengkapi dengan kabel-kabel.

"Kabel-kabelnya tidak berkaitan, tidak ada detonator," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo, Rabu (9/1).

Meski demikian, tim Inafis Polri beserta Densus 88 Antiteror masih berada di tempat kejadian. Polisi masih belum menegaskan, benda mencurigakan tergolong pada bom atau bukan. "Saat ini penyidik sdg bekerja kita tunggu saja," kata Argo Yuwono.

Hingga Rabu sore, polisi masih melakukan olah tempat kejadian perkara. Sejumlah keterangan, seperti CCTV dan saksi di tempat kejadian masih diperiksa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement