Selasa 08 Jan 2019 15:08 WIB

LSI Denny JA: PDIP Berpotensi Menangi Pemilu 2019

PDIP bisa menjadi parpol pertama yang menang pemilu dua kali berturut-turut.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Andri Saubani
Bakal calon anggota legislatif dan simpatisan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menaiki sepeda ontel menuju kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mendaftar calon anggota legislatif di Solo, Jawa Tengah, Selasa (17/7).
Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Bakal calon anggota legislatif dan simpatisan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menaiki sepeda ontel menuju kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mendaftar calon anggota legislatif di Solo, Jawa Tengah, Selasa (17/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) disebut berpotensi menjadi juara pada Pemilu 2019. Jika itu terjadi, maka partai berlambang banteng itu akan menjadi partai politik (parpol) pertama yang akan menjadi juara di dua pemilu berturut-turut sejak 1999.

"PDIP adalah partai politik yang paling potensial menjadi juara di Pemilu 2019. Jika terjadi, untuk pertama kali sejak 1999, ada parpol yang akan menjadi juara di dua pemilu berturut-turut," jelas peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adrian Sopa, dalam konferensi pers di Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (8/1).

Adrian mengatakan, dalam lima kali survei setiap bulan sejak Agustus 2018 hingga Desember 2018, elektabilitas PDIP selalu kokoh di posisi pertama. Angka elektabilitas partai berwarna merah itu selalu di atas 20 persen dan jauh meninggalkan parpol lainnya.

Pada Agustus 2018, elektabilitas PDIP sebesar 24,8 persen. Bulan berikutnya, naik menjadi 25,6 persen. Kemudian pada Oktober 2018, elektabilitas partai besutan Megawati Soekarnoputri itu kembali meningkat menjadi 28,5 persen. Sempat turun pada November 2018, yakni menjadi 25,4 persen, pada Desember 2018 kembali meningkat menjadi 27,7 persen.

Hal tersebut menjadi salah satu alasan mengapa LSI Denny JA menyatakan PDIP berpotensi menjadi juara di Pemilu 2019. Alasan lainnya, yakni jarak elektabilitas antara PDIP dengan partai di bawahnya, Partai Gerindra, selalu konsisten di atas 10 persen. Jarak angka elektabilitas terdekat antara PDIP dengan Gerindra ada pada bulan September, yakni selisih 11,2 persen.

"Jika posisi PDIP saat ini bertahan hingga pemilu April 2019 nantinya, maka PDIP adalah partai pertama yang berhasil keluar dari 'kutukan' juara bertahan," terang Adrian.

Kutukan yang ia maksud, tak pernah ada juara bertahan dalam pemilu yang memenangi pemilu berikutnya. Pada Pemilu 1999, PDIP menjadi pemenang. Namun kemudian kalah dari Partai Golkar pada 2004. Pada Pemilu 2009, Partai Demokrat berhasil menjadi pemenang pemilu dan mengalahkan Partai Golkar.

Rilis survei kali ini merupakan rangkuman dari lima survei terakhir LSI Denny JA sejak Agustus 2018 hingga Desember 2018. Setiap bulannya, mereka membuat survei nasional menggunakan 1.200 responden di 34 provinsi di Indonesia dengan menggunakan metode multistage random sampling. Menurut Adrian, margin of error setiap survei tersebut kurang lebih 2,9 persen.

"Kami juga melengkapi survei dengan penelitian kualitatif dengan metode analisis media, FGD, dan in depth interview," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement