Ahad 06 Jan 2019 23:57 WIB

Masa Tangap Darurat Longsor Sukabumi Berakhir

Di hari terakhir tanggap darurat bencana, tim kembali menemukan satu jenazah.

Petugas SAR gabungan bergotong royong berusaha mengeluarkan jenazah korban longsor yang tertimbun material tanah di Desa Sirnaresmi, Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (5/1/2019).
Foto: Antara/Nurul Ramadhan
Petugas SAR gabungan bergotong royong berusaha mengeluarkan jenazah korban longsor yang tertimbun material tanah di Desa Sirnaresmi, Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (5/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI --  Masa tanggap darurat bencana tanah longsor di Kampung Garehong, Dusun Cimapag, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat resmi berakhir pada Ahad (6/1). Danrem 061/Suryakencana Kolonel (Inf) M Hasan mengatakan hal tersebut sesuai prosedur.

"Sesuai prosedur masa tanggap darurat bencana selama tujuh hari. Sehingga di hari ketujuh terhitung sejak 31 Desember tidak diperpanjang," katanya, Ahad (6/1).

Di hari terakhir tanggap darurat bencana, tim kembali menemukan satu jenazah. Dengan demikian, total korban bencana longsor sebanyak 32 korban meninggal dunia. Ia mengatakan ada satu korban yang belum ditemukan yakni Ruhesih. Namun, pihak keluarga sudah mengiklaskan sehingga tidak dilakukan pencarian susulan.

Setelah masa tanggap darurat bencana ini berakhir, maka seluruh potensi SAR yang terlibat dikembalikan ke satuan atau instansinya masing-masing. Tim terpadu pun menyerahkan seluruh penanggulangan bencana kepada panitia lokal yakni Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sukabumi.

Ia pun menilai operasi kemanusiaan yang dilakukan ribuan relawan dari berbagai instansi telah dilakukan secara optimal. Hanya dalam satu pekan pencarian dan evakuasi 97 korban hilang tertimbun longsor berhasil ditemukan.

"Kami berterima kasih kepada seluruh unsur yang terlibat baik anggota TNI, Polri, Basarnas, BNPB, BPBD, Sarda dan potensi SAR lainnya," tambahnya.

Hasan mengatakan dengan ditutupnya operasi kemanisiaan ini maka aktivitas pencarian dan evakuasi sudah tidak dilakukan lagi, tetapi lebib fokus terhadap pemberian bantuan kepada korban selamat dan ahli waris.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement