REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pencarian terhadap pekerja PT Istaka Karya terus dilakukan. Sempat dilakukan jeda pada Hari Natal dan tahun baru, pencarian akan kembali dilanjutkan pada awal Januari 2019 ini.
"Pencarian masih kita lakukan tetapi kita ada jeda waktu karena kita tidak ingin mengganggu kenyamanan dan ketentraman masyarakat pada saat merayakan Natal dan menyambut tahun baru," ujar Komandan Korem 172/PWY, Kolonel Inf J Binsar Parluhutan Sianipar, dalam keterangan pers yang Republika.co.id terima, Sabtu (5/1).
Menurut Binsar, jeda Natal dan tahun baru dilakukan karena masyarakat di daerah pegunungan, khususnya di Mbua, Nduga, Papua, hingga ke Mapenduma, Nduga, Papua, hampir tidak pernah melihat pasukan dalam jumlah besar. Selain itu, mereka juga hampir tidak pernah mendengar suara tembakan.
Jeda tersebut akan berhenti dan pencarian akan kembali dilakukan pada awal Januari. Pada saat itu pula, TNI kan memberikan bantuan kemanusiaan bersama dengan tim bantuan kemanusiaan yang dibentuk oleh Pemerintah Provinsi dan Kabupaten Nduga.
"Kemarin kita juga sudah berkomunikasi dengan tim dan juga telah berkomunikasi dengan gubernur dan bupati Nduga," sambung dia.
Ia berharap, pekan depan bantuan logistik dan bahan makanan kepada masyarakat sudah bisa didorong sembari meminta masyarakat yang mengungsi untuk kembali. Binsar menjelaskan, kemungkinan masyarakat yang mengungsi karena mendengsr suara tembakan dan lain sebagainya. Saat ini, kata dia, masyarakat yang mengungsi ke hutan atau distrik lain sudah mulai banyak yang kembali.
Sementara itu, tim yang dibentuk oleh Provinsi dan Kabupaten ini, ujar Binsar, Korem dan Kodim masuk kedalam kedua tim ini. Fungsinya adalah untuk lebih melaraskan program yang mereka bawa supaya agar tidak terjadi saling tumpang tindih.
"Kita membantu mencarikan kendaraan, alat angkut udara maupun alat angkut darat termasuk nanti proses pendistribusiannya serta membantu mengkomunikasikan kepada masyarakat agar program ini dapat diterima," tuturnya.