Kamis 03 Jan 2019 21:19 WIB

Bangkitkan Pariwisata, NTB akan Gelar Dua Event Setiap Bulan

Jumlah kunjungan wisatawan ke NTB selama 2018 hanya sebanyak 2,8 juta wisatawan.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Gita Amanda
Sejumlah wisatawan asing berjemur di pinggir pantai Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Kamis (16/8).
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Sejumlah wisatawan asing berjemur di pinggir pantai Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Kamis (16/8).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Muhammad Faozal mengatakan, jumlah kunjungan wisatawan ke NTB selama 2018 hanya sebanyak 2,8 juta wisatawan yang terdiri atas 1,8 juta wisatawan nusantara (wisnus) dan 1 juta wisatawan mancanegara (wisman). Angka ini tidak sesuai dengan yang target sebanyak 3,5 juta wisatawan. Bencana gempa beruntun yang melanda NTB pada akhir Juli hingga September menjadi faktor utama.

Pemprov NTB berupaya keras kembali memulihkan sektor pariwisata pada 2019. Sejumlah agenda akan dilakukan demi menggairahkan kembali dunia pariwisata NTB pada tahun ini.

"Yang paling penting mengawali 2019 kita harus pastikan target-target pasar kita kembali, pasar potensial Malaysia dan Singapura harus kita jaga. Malaysia sudah kita kita yakinkan, travel advisor Singapura sudah dicabut," ujar Faozal di Kantor Dinas Pariwisata NTB, Jalan Langko, Mataram, NTB, Kamis (3/1).

Faozal menambahkan, Dinas Pariwisata NTB bersama Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terus meyakinkan manajemen maskapai untuk kembali operasikan frekuensi penerbangan seperti sebelum gempa terjadi. Faozal menyebutkan, penurunan frekuensi penerbangan domestik dan internasional juga menjadi faktor penurunan tingkat kunjungan wisatawan.

Dia mencontohkan, rute Lombok-Malaysia melalui AirAsia yang semula tiga kali sehari diturunkan menjadi sekali dalam sehari. Bencana gempa membuat sejumlah manajemen maskapai mengatur ulang dan menurunkan tingkat frekuensi penerbangan ke Lombok. Pun dengan Silk Air rute Lombok-Singapura yang sebelumnya lima kali penerbangan dalam sepekan menjadi tiga penerbangan.

"Penerbangan dari Malaysia dan Singapura ini yang terus kita kejar (untuk kembali normal) karena itu pasar potensial dan prioritas kita. Air Asia akan kembali normal pada Februari," kata dia.

Menghadapi 2019 dengan target empat juta wisatawan, NTB telah menyiapkan 24 event. Empat event seperti Festival Pesona Bau Nyale, Tambora, Moyo, hingga Khazanah Ramadhan masuk dalam 100 kalender event nasional.

"Tahun ini kita punya 24 event pariwisata, berarti dua event setiap bulan. Target kita event-event ini mendongkrak kembali pariwisata NTB," ucap Faozal.

Faozal melanjutkan, NTB juga akan menggelar Asia Pasific Geopark Networking (APGN) yang akan menghadirkan sekira tiga ribu delegasi dari berbagai negara untuk membahas geopark pada 3 hingga 6 September mendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement