REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Banjir melanda dua kelurahan di Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Rabu (2/1). Menurut data laporan Badan Penanggulanhan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, banjir meredam 22 rumah di Kelurahan Rancamaya dan Kelurahan Bojong Kerta pukul 13.00-17.00 WIB.
Kepala BPBD Kota Bogor, Ganjar Gunawan, menyebut, banjir setinggi datu meter terjadi akibat tingginya curah hujan di kawasan Bogor Selatan. Akibatnya, aliran Sungai Cimakaci yang merupakan anak Sungai Cisadane meluap.
“Aliran selokan Sungai Cimakaci dulu pernah ambles, lalu diperbaiki. Hanya saja perbaikan itu justru mengakibatkan gorong-gorong yang ada di wilayah perkampunhan itu mengecil, sehingga akibatnya nggak bisa nampung debit air yang tinggi,” kata Ganjar.
Menurut dia, usai menerima laporan dari warga sekitar pukul 15.30 WIB, tim reaksi cepat tanggap BPBD Kota Bogor segera mendatangi lokasi dan melakukan evakuasi korban dan verifikasi dampak bencana. Dalam peristiwa banjir itu, kata dia, tidak ada korban jiwa. Dia menuturkan, banjir juga berangsur surut sekitar pukul 17.00 WIB.
Sementara itu Wali Kota Bogor Bima Arya langsung meninjau lokasi banjir usai mengikuti rapat paripurna DPRD Kota Bogor. Menurut Bima, banjir terjadi akibat dampak pembangunan Tol Bocimi. Pembangunan tersebut, kata dia, berdampak pada mengecilnya saluran drainase yang tidak mampu menampung volume air yang tinggi.
“Saya langsung pantau di lapangan. Kemungkinan ada dampak pengerjaan itu (Tol Bocimi), karena jalannya di kampung sini terlihat menurun, ambles karena sering dilewati alat berat pengerjaan tol,” kata dia.
Bima juga menginstruksikan kepada BPBD Kota Bogor agar segera mengevakuasi masyarakat ke lokasi yang lebih aman. Selain itu, kata dia, instruksi juga diberikan ke Dinas Sosial Kota Bogor untuk segera mengirim bantuan pengadaan alas tidur, baju, dan bahan makanan. Bima juga menginstruksikan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) untuk menyedot air di kawasan permukiman agar banjir segera surut.
Lebih lanjut dia menjelaskan, pihaknya akan bekerja sama dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk menghubungi pihak Tol Bocimi meminta kerja sama. Kerjasama itu, lanjut Bima, berupa perbaikan fisik yang diperlukan, kebutuhab jarak pendek, serta kebutuhan jangka panjang apa yang harus diperbaiki di dua kelurahan itu.
“Terkait adanya harta benda yang rusak akibat banjir, saya minta ke BPBD Kota Bogor agar segera melakukan inventarisasi. Jika memang berhubungan dengan administrasi, warga segera mengurus ke dinas terkait,” katanya.
Bima menjabarkan, administrasi yang dimaksud dapat berupa surat-surat ataupun dokumen kependudukan seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP). Dia menyebut, warga harus melaporkan terkait hal tersebut agar dapat dikeluarkan KTP sementara jika yang bersangkutan kehilangan surat identitas dalam peristiwa banjir yang ada.