REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Andrian Saputra, Umar Mukhtar
Kedua kubu pasangan capres-cawapres mulai mempersiapkan strategi untuk debat capres-cawapres perdana yang akan berlangsung pada 17 Januari mendatang. Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga mengaku terus berkonsultasi dengan sejumlah tokoh untuk mematangkan persiapan debat perdana.
Anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra, Andre Rosiade, mengatakan, salah satu tokoh yang dimintai pendapat yakni Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Menurut Andre, masukan-masukan dari SBY sangat penting bagi pasangan Prabowo-Sandiaga dalam menyampaikan materi di debat nanti.
“Karena beliau itu berpengalaman, kita akan banyak berkonsultasi. Awal Januari sebelum debat, kita ada pertemuan lagi antara Pak Prabowo dan Pak SBY. Kami tak khawatir dengan debat nanti,” kata Andre, Senin (31/12).
Tema yang diangkat Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam debat capres 17 Januari yakni terkait masalah hukum, hak asasi manusia, korupsi, dan terorisme. Secara teknis, pelaksanaan debat pasangan capres-cawapres Pemilu 2019 digelar selama 120 menit (2 jam). Debat digelar lima kali dan seluruhnya diselenggarakan di Jakarta.
Debat pertama akan mempertemukan dua pasangan capres-cawapres. Debat kedua dilakukan antarcapres saja. Debat ketiga digelar antarcawapres. Debat keempat kembali akan mempertemukan dua capres. Terakhir, debat kelima kembali untuk pasangan capres-cawapres.
Andre optimistis, pasangan Prabowo-Sandiaga menguasai seluruh tema debat. Dia tak mengkhawatirkan jika kubu pejawat mengangkat isu HAM untuk menyerang Prabowo. Justru, BPN mempertanyakan penuntasan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan yang berlum tuntas hingga saat ini.
Sementara, tema debat terkait korupsi, menurut Andre, akan menjadi headline pasangan Prabowo-Sandiaga. “Karena Pak Prabowo tak punya masalah dengan HAM, itu isu yang diulang-ulang. Mau bicara soal penculikan? Mengapa enggak diberesin sekarang? Kan Jokowi sekarang lagi jadi presiden? Jadi kita tak khawatir,” ujar dia.
Terkait korupsi, lanjut Andre, pasangan Prabowo-Sandiaga memiliki visi dan misi yang jelas dalam menyelesaikan masalah korupsi di tanah air. “Soal tema kita sudah siap semuanya, tidak ada masalah. Nanti headline kita soal korupsi, bagaimana cara dan komitmen Prabowo-Sandiaga menyelesaikan masalah korupsi,” tuturnya.
BPN pun mengomentari terkait moderator hingga panelis dalam debat capres-cawapres yang sempat menjadi pedebatan sejumlah pihak. Menurut Andre, keputusan KPU yang telah menunjuk moderator dan panelis harus dihormati. Dia pun yakin moderator dan panelis yang telah ditunjuk mampu menjaga netralitasnya.
“Tak masalah, tak mungkin mereka menggadaikan integritasnya dengan berlaku tak netral dan tak adil,” katanya.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma’ruf Amin, Johnny G Plate, menuturkan, Jokowi-Ma’ruf sangat siap dalam debat pertama pemilihan presiden 2019. “Justru Pak Jokowi-Ma’ruf Amin ini dengan senang hati untuk ikut debat hukum dan HAM. Tidak ada rekam jejak yang terkait dengan HAM. Sama sekali tidak ada. Yang di sana kan ada direkam digital bagaimana keterkaitannya,” kata dia.
Menurut Johnny, Jokowi tidak punya masalah dalam penegakan hukum di Indonesia. Mantan wali kota Surakarta itu menempatkan hukum sebagai pranata penting dalam kehidupan bernegara, sekaligus menempatkan hukum sebagai landasan penting dalam kehidupan demokrasi.
Karena itu, politikus Nasdem ini menambahkan, pemerintahan Jokowi selama ini sangat menghormati pemerintahan yang demokratis. “Dia adalah presiden legitimate, dipilih melalui proses demokratis yang diakui tak saja dunia dalam negeri, tapi juga dunia internasional pun mengakuinya,” kata dia.
BACA JUGA: Cerita Mantan Preman dan Anak Punk yang Memilih Hijrah
Debat Pilpres 2019 yang pertama akan digelar pada 17 Januari 2019 di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta. Pada debat pertama, tema yang diangkat yakni hukum, HAM, korupsi, dan terorisme. Pelaksanaan dan teknis debat capres-cawapres sudah disepakati oleh KPU, TKN Jokowi-Ma’ruf, dan BPN Prabowo-Sandi.
(ed: mas alamil huda)