REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan capres-cawapres nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, sudah sangat siap menghadapi acara Debat Capres-Cawapres yang akan diselenggarakan KPU, pada 17 Januari mendatang.
Sekretaris Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto, mengatakan hal itu kepada pers di Media Center Cemara, Menteng, Jakarta, pada Ahad (30/12).
Menurut Hasto Kristiyanto, selama empat tahun pemerintahannya, Presiden Joko Widodo telah banyak mendapat ujian dan gemblengan dari pihak-pihak yang terus mengkritisi kebijakan Pemerintah. "Kritik-kritik yang terus disampaikan kepada Presiden Jokowi selama ini, dari yang positif hingga negatif. Ini menjadi modal yang sangat baik sebagai bekal debat. Karena perdebatan sebenarnya, sudah terjadi," katanya.
Hasto menambahkan, bagi Presiden Joko Widodo, yang telah memiliki pengalaman di pemerintahan mulai dari wali kota, gubernur, dan saat ini presiden, maka pemahamannya terhadap masalah bangsa dan negara sudah luar biasa. "Presiden Jokowi juga yang melontarkan gagasan Indonesia sebagai poros maritim dunia," katanya.
Baca juga, Jokowi Gandeng Ma'ruf Amien Demi Kebinekaan.
Jokowi, kata dia, juga melontarkan gagasan membangun Indonesia dari pinggiran, untuk melakukan percepatan pembangunan di kawasan Indonesia Timur. Presiden Jokowi memiliki gagasan pembangunan sumber daya manusia, revolusi mental.
Menurut Hasto, gagasan-gagasan Presiden Jokowi tersebut, menunjukkan bagaimana Presiden mampu menangkap intisari dari berbagai persoalan rakyat, dan kemudian dijabarkan dalam kebijakan politik. "Karena itu, tidak ada persoalan bagi Pak Jokowi dalam menghadapi acara Debat Capres-Cawapres," katanya.
Hasto juga melihat, cawapres Ma'ruf Amin, adalah sosok ulama yang selalu memberikan jawaban atas berbagai keluhan rakyat dari persoalan fikih keagamaan hingga persoalan sosial bagaimana kehidupan, etika dan moral yang baik.
Bahkan, kata Hasto, sampai persoalan keluarga pun dijawab oleh Kiai Ma'ruf. Sehingga tim yang dipersiapkan memang tidak jauh berbeda dengan sebelumnya. Tim tersebut beranggotan dari profesional lintas disiplin.
"Pada prinsipnya dengan pengalaman Pak Jokowi dan Pak Ma'ruf Amin yang muncul dari rakyat, kami tidak perlu konsultan asing untuk mempersiapkan acara Debat," katanya.