Kamis 27 Dec 2018 18:04 WIB

Wagub Jabar: Masyarakat tak Perlu Khawatir Liburan ke Pantai

Pemprov Jabar akan maksimal memberikan perlindungan kepada masyarakat.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Bayu Hermawan
Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum
Foto: Republika/Edi Yusuf
Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, masyarakat tak perlu takut jika hendak mengisi hari libur di kawasan pantai. Walaupun, sebelumnya terjadi bencana di Selat Sunda hingga mengakibatkan tsunami di Lampung dan Banten.

Provinsi Jabar sendiri, memiliki potensi destinasi wisata pantai yang menjadi primadona, di masa liburan. Misalnya saja Pangandaran dan Pelabuhan Ratu, Sukabumi. "Saya kira jangan ada rasa was-was untuk itu, silakan mereka untuk berwisata ke destinasi wisata di Jabar. Saya mendukung," ujar Uu kepada wartawan di acara Seminar Nasional Dalam Rangka Milad Pusdai ke 21 dengan Tema Revitalisasi Pran Masjid Menuju Pembangunan Islam dalam Konteks Jabar Juara Lahir Batin di Masjid Pusdai, Kamis (27/12).

Uu mengatakan, pihaknya akan maksimal memberikan perlindungan kepada masyarakat di pada libur panjang Natal dan Tahun Baru 2019 ini. Salah satunya, dengan menerjunkan petugas keamanan dan tanggap bencana dari berbagai instansi. Saat libur panjang ini, kata dia, petugas sudah disiapkan dari berbagai macam instansi di berbagai daerah termasuk dari provisi di tempat tempat yang dianggap rawan bencana.

"Dan itu sudah disebar di awal libur ini," ucapnya.

Selain itu, kata Uu, pihaknya juga sudah menyiagakan berbagai peralatan yang suatu waktu dibutuhkan ketika ada bencana. Hal itu, sesuai dengan kemampuan daerah masing-masing. "Bukan maksud menantang bencana, tapi ibaratnya sedia payung sebelum hujan," katanya.

Uu menambahkan, pihaknya sudah menyediakan layanan kesehatan. Termasuk alat deteksi tsunami, meskipun hanya benerapa pantai saja yang sudah tersedia. "Alat deteksi ada, tetapi tidak sempurna. Sudah ada seperti di Tasikmalaya, Langandaran juga sudah ada. Tetapi tidak semua pantai memiliki alat itu," ujarnya.

Uu mengaku, memang tak hanya tsunami saja yang rawan terjadi di Jabar. Oleh karena itu, pihaknya sudah melakukan rapat koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD)  Se-Jabar. Salah satunya untuk mengatisipasi terjadinya bencana.  Jadi, kata dia, pertama mengantisipasi. Kedua waspada. Ketiga mempersiapan dan memberikan kejelasan kepada masyarakat, tentang bahaya bahaya yang diakibatkan bencana.

"Dan penyebab bencana juga harus disampaikan," ucap Uu lagi.

Meskipun tak ingin masyarakat merasa was-was, Uu tetap mengimbau  agar tetap waspada. Uu mengimbau agar tidak berada di lokasi yang rawan terjadi bencana sesuai dengan yang disebutkan oleh Badan Meteorologi, Klimitalogi dan Geofisika (BMKG). Misalnya saja, di area tebing dan dekat dengan sungai.

"Karena yang namanya bencana kan tidak bisa dilihat dikontrol. Secanggih apapun teknologi buatan manusia tetap saja tidak bisa mengontrol akan adanya bencana. Oleh karena itu kita harus waspada," jelas Uu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement