Senin 24 Dec 2018 20:17 WIB

Menhub Makan Nasi Bungkus Bareng Pengungsi di Labuan

Kemenhub siapkan sarana untuk angkut bantuan bagi korban bencana tsunami.

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Maman Sudiaman
Menhub Budikarya Sumadhi melihat peta lokasi bencana tsunami di Banten. Selanjutnya disiapkan sarana angkutan untuk membawa logistik  guna membantu korban bencana tsunami, Senin (24/12)
Foto: BKIP Kemenhub
Menhub Budikarya Sumadhi melihat peta lokasi bencana tsunami di Banten. Selanjutnya disiapkan sarana angkutan untuk membawa logistik guna membantu korban bencana tsunami, Senin (24/12)

REPUBLIKA.CO.ID, LABUAN -- Akses menuju lokasi benca tsunami di Banten masih sulit dilalui kendaraaan utamanya untuk membawa bantuan. Karena itu pula Kementerian Perhubungan menyiapkan sejumlah sarana udara dan laut untuk mengangkut bantuan bagi korban pascabencana tsunami di Pantai Selat Sunda pada Sabtu malam (22/12). 

Hal ini dilakukan Kemenhub guna memperlancar distribusi bantuan kepada korban bencana. Menurut Menhub Budi Karya Sumadhi, akses jalan darat ke lokasi hanya satu yang biasa digunakan masyarakat sehari-hari. Maka dari itu, Kemenhub memberikan solusi dengan menyediakan jalur lain yaitu melalui udara dan laut.

"Kedua jalur ini dapat digunakan untuk pengangkutan barang baik logistik makanan, kesehatan maupun untuk pembangunan," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melalui siaran pers usai meninjau korban bencana tsunami di Labuan, Banten pada Senin (24/12).

Melalui jalur udara, Menhub menjelaskan untuk pengangkutan logistik dapat menggunakan pesawat jenis caravan yang mendarat di airstrip Tanjung Lesung."Kalau dengan helikopter kan kapasitasnya sedikit, nah kita bisa dari airstrip Tanjung Lesung menggunakan caravan. Kira-kira kapasitasnya untuk 12 orang dan muatan barang sekitar 1-2 ton. Jadi pendistribusian obat-obatan bisa langsung kesana," terang  Budi.

Sedangkan melalui jalur laut, Kemenhub menyiapkan kapal-kapal negara untuk membantu menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi para korban bencana tsunami melalui Pelabuhan Merak. "Untuk yang lebih masif, kita sediakan kapal dari Merak, memang perjalanannya cukup lama tetapi kapasitas besar, bisa mengangkut muatan sampai 20-30 ton. Kita sudah siapkan tim dan ada salah satu Direktur kita yang akan bersiaga untuk mengkoordinasikan barang-barang tersebut," papar Budi.

photo
Menhub Budikarya Sumadhi makan bareng bersama pengungsi korban tsunami di Labuan, Senin (24/12)

Selain itu Budi juga minta kepada Ditjen Perhubungan Darat untuk membantu pengaturan lalu lintas di daerah tersebut agar kondisi arus berjalan lancar.

Dalam kunjungannya, Budi juga mengajak beberapa stakeholder baik BUMN maupun swasta. Menhub juga menyempatkan makan nasi bungkus bareng dengan para pengungsi. Saat makan, dia sempat memberikan udang panggang ke salah satu pengungsi. "Saya mengajak beberapa BUMN dan swasta, saya minta mereka besok melakukan kegiatan untuk penyaluran bantuan ke sini," kata Budi.

Turut mendampingi Menhub, Sekjen Kemenhub Djoko Sasono, Dirjen Perhubungan Laut Agus H. Purnomo, Dirjen Perhubungan Udara Polana B. Pramesti, Direktur Angkasa Pura II Awaluddin, Direktur Airnav Novie Riyanto, Direktur Whitesky Aviation Denon Prawiraatmadja.

photo
Menhub Budikarya Sumadhi berbincang dengan para korban tsunami di Labuan, Senin (24/12)

Dalam lawatan tersebut, Budi mendatangi sejumlah titik pengungsian yaitu di Desa Banyu Mekar serta Terminal Labuan. Tidak hanya memberikan bantuan, Menhub juga menghibur pengungsi dengan berdialog serta santap siang bersama."Saya menyampaikan keprihatinan atas bencana ini. Semoga cobaan ini tidak berlangsung lama. Kita akan berusaha memberikan yang terbaik untuk semuanya," jelas Budi.

Dia juga menyampaikan agar korban selalu bersabar dalam menghadapi bencana tersebut."Pak Presiden minta kita semuanya sabar menghadapi ini karena Insya Allah cobaan ini tidak berlarut-larut. Kalau kondisi sudah lebih baik, bapak ibu bisa kembali ke tempatnya (rumah)," tutup Menhub. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement