Selasa 11 Dec 2018 10:09 WIB

Menteri Basuki : Rusun TOD Hunian Ideal untuk Pekerja MBR

Program pembangunan Rusun TOD akan meningkatkan capaian Program Satu Juta Rumah

Red: EH Ismail
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono saat menghadiri Groundbreaking Pembangunan Rusun Terintegrasi dengan konsep Transit Oriented Development (TOD) di 3 Stasiun Kereta yaitu Stasiun Rawa Buntu, Stasiun Jurangmangu, dan Stasiun Cisauk, Selasa (10/12).
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono saat menghadiri Groundbreaking Pembangunan Rusun Terintegrasi dengan konsep Transit Oriented Development (TOD) di 3 Stasiun Kereta yaitu Stasiun Rawa Buntu, Stasiun Jurangmangu, dan Stasiun Cisauk, Selasa (10/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kehadiran rumah susun (Rusun) berbasis Transit Oriented Development (TOD) yang sebagian besar diperuntukan bagi para pekerja golongan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di wilayah perkotaan memberikan nilai efisiensi sangat tinggi. Lokasi TOD yang dekat dengan transportasi publik, khususnya kereta commuter yang melayani sistem metropolitan Jabodetabek memberi kemudahan bagi para pekerja.

“Ukurannya cukup ideal untuk hunian, yaitu tipe 32 dan tipe 70. Setiap towernya dialokasikan 25-30% untuk MBR. Program pembangunan Rusun TOD akan meningkatkan capaian Program Satu Juta Rumah di mana pada 2018 capaiannya sebanyak 1.041.323 unit,” kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono usai menghadiri Groundbreaking Pembangunan Rusun Terintegrasi dengan konsep Transit Oriented Development (TOD) di 3 Stasiun Kereta yaitu Stasiun Rawa Buntu, Stasiun Jurangmangu, dan Stasiun Cisauk, Selasa (10/12).

Turut hadir juga pada acara tersebut Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro, dan Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany yang melakukan penekanan tombol sirine perrtanda dimulainya proses konstruksi rusun.

Pada kesempatan tersebut Menteri BUMN Rini Soemarno menegaskan, terlaksananya groundbreaking ini membuktikan adanya sinergi bukan hanya antar BUMN, tetapi juga sinergi antar Kementerian/Lembaga. “Kita berharap masyarakat penghuni Rusun ini nantinya juga memanfaatkan transportasi publik guna mengurangi pemakaian kendaraan pribadi baik mobil atau motor, sehingga mengurangi kemacetan dan polusi udara,” kata Rini.

Sementara itu Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, menjelaskan, dengan terlaksananya pembangunan TOD merupakan salah satu langkah konkrit untuk mengatasi persoalan transportasi di Jabodetabek. Menurut Menhub, Kementeriannya juga akan melakukan pembenahan terhadap sejumlah stasiun. Ini tidak lepas dari upaya antisipatif terhadap terus bertambahnya penumpang kereta commuter.

Pembangunan Rusun TOD Rawa Buntu, Serpong, Tangerang Selatan dilakukan oleh Perum Perumnas diatas lahan seluas 24.626 m2 sebanyak 6 tower dengan total hunian sebanyak 3.632 unit. Pada tahap pertama dibangun sebanyak 3 tower terdiri dari 1.816 unit terbagi menjadi 330 hunian subsidi dan 1.486 hunian non subsidi.

Kemudian, Rusun TOD Jurangmangu, Tangerang Selatan dibangun oleh PT. Hutama Karya (Persero) diatas lahan seluas 4,6 Ha sebanyak 4.510 unit yang juga terdiri atas 6 tower. Dan terakhir Rusun TOD Cisauk, Kabupaten Tangerang dikerjakan oleh oleh PT. Adhi Karya (Persero) Tbk sebanyak 2.641 unit yang terbagi dalam 6 tower, dengan tahap pertama dibangun 832 unit terbagi menjadi 300 unit hunian subsidi dan 532 unit hunian non subsidi.

Sebelumnya, juga telah dibangun beberapa hunian rusun dengan konsep TOD, antara lain di Stasiun Tanjung Barat, Jakarta Selatan, dan Stasiun Pondok Cina, Depok, Jawa Barat. Diharapkan konsep hunian terintegrasi ini dapat lebih banyak dikembangkan di kota-kota besar lainnya di Indonesia, sehingga dapat menurunkan angka backlog pemilikan dan penghunian rumah sekaligus meningkatkan kualitas hunian yang layak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement