Rabu 05 Dec 2018 21:50 WIB

Komnas HAM Papua Bakar Lilin untuk Korban Pembunuhan KKB

Komnas HAM juga mengajak masyarakat Papua berdoa bersama untuk para korban.

Pembunuhan (Ilustrasi)
Foto: pixabay
Pembunuhan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Komisi Nasional(Komnas) Hak Asasi Manusia(HAM) Perwakilan Provinsi Papua menggelar aksi bakar lilin untuk mengenang korban pembunuhan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga, Ahad (3/12) lalu. Komnas HAM juga mengajak masyarakat berdoa bersama untuk para pekerja korban pembunuhan.

Aksi doa dan pembakaran 70 lilin itu dilakukan di Taman Imbi Kota Jayapura, pada Rabu (5/12) malam, sekitar pukul 18.00 WIT hingga pukul 19.00 WIT. "Kami berinisiatif untuk mengumpulkan semua orang berdoa supaya mereka yang meninggal dunia dengan cara tragis ini arwahnya diterima oleh Tuhan, kemudian keluarga yang ditinggalkan semoga diberikan kekuatan oleh yang maha kuasa," kata Kepala Kantor Perwakilan Komnas HAM Provinsi Papua Frits B Ramandey.

Frits melankutkan, termasuk jasad-jasad mereka itu bisa dievakuasi secara baik dan dilihat terakhir oleh keluarga yang ditinggalkan, baik itu istri, anak atau orang tua. "Kita mau berdoa untuk situasi di Distrik Yall dan Kabupaten Nduga secara umum, agar TNI/Polri bahkan warga yang ada di sana dalam keadaan baik dan diberikan kekuatan untuk melakukan pekerjaan kemanusiaan yakni mengevakuasi para korban yang tidak berdosa ini," ujarnya.

Menurutnya, pihaknya juga mengajak warga Jayapura untuk berdoa bagi mereka yang melakukan tindakan tidak manusiawi itu, agar supaya mereka mengetahui bahwa membunuh sesama manusia tidak dibenarkan dalam agama manapun.

"Doa ini yang kita lakukan secara bersama, bukan saja umat muslim, tetapi juga nasrani dan semua agama," ujarnya.

Kemudian terkait pembakaran 70 lilin itu, kata dia, dilakukan karena pada 10 Desember2018 sebagai hari ulang tahun HAM yang ke- 70 tahun. 70 lilin yang disediakan untuk dibakar itu sebagai tanda simbol tragedi kemanusiaan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement