Rabu 05 Dec 2018 20:46 WIB

Soal Abu Kremasi, Putri NH Dini Tunggu Kehadiran sang Adik

Keluarga siapkan peringatan NH Dini di Bali

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Putri sastrawan Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin atau NH Dini (82), Marie Claire Lintang Coffin (kanan) berdiri di samping peti jenazah ibunya sebelum proses kremasi di Krematorium Gotong Royong, Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Rabu (5/12/2018).
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Putri sastrawan Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin atau NH Dini (82), Marie Claire Lintang Coffin (kanan) berdiri di samping peti jenazah ibunya sebelum proses kremasi di Krematorium Gotong Royong, Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Rabu (5/12/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Abu jenazah NH Dini belum akan dibawa pihak keluarga, selepas proses kremasi. Rencananya abu jenazah tersebut masih akan disimpan di Krematorium Yayasan Sosial Gotongroyong, Ambarawa, Kabupaten Semarang.

“Terkait dengan abu jenazah sementara kami akan menyimpannya di sini,” ungkap Putri NH Dini, Marie Claire Lintang Coffin, saat dikonfirmasi di lokasi kremasi Ambarawa, Rabu (5/12). Ia mengungkapkan, terkait dengan abu jenazah harus dibicarakan terlebih dahulu dengan adiknya, Pierre-Louis Padang Coffin. 

Baca Juga

Saat ini menurut dia sang adik belum bisa datang ke Ambawara. Alasannya sang adik butuh waktu hingga 10 jam hingga 12 jam untuk sampai di kabupaten.

“Jadi saya harus mendiskusikan hal ini dengannya,” ungkap Lintang, sapaan Marie Claire Lintang Coffin.

Kendati begitu, Lintang mengakui, bersama sang adik berencana untuk membuat semacam peringatan, harapannya di Bali. Hanya untuk merayakan kehidupan NH Dini bersama teman- temannya.

photo
Putri NH Dini, Marie Claire Lintang Coffin (berkacamata hitam) saat memberikan penghormatan terakhir kepada ibundanya, di aula Santa Ana Wisma Lansia Harapan Asri, banyumanik, Kota Semarang, Rabu (5/12).

Karena ia tahu beberapa orang tidak dapat hadir pula. Beberapa seniman maupun yang bukan kalangan atau komunitas seniman.

“Jadi kami ingin merayakan seni, seninya, seni orang- orang lain. Karena mendiang memiliki komunitas penggemar mulai dari sastrawan, penulis hingga  seniman. Dan kami berharap untuk dapat menggelar perayaan yang indah,” tambahnya.

Namun itu tergantung nanti dan kapan dapat terwujud. “Tapi saya berharap saya dapat berbicara dengan adik saya segera untuk kapan kami dapat mewujudkannya. Adik saya saat ini di Perancis, di Paris,” lanjut Lintang. n bowo pribadi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement