Rabu 05 Dec 2018 19:17 WIB

PBNU: Pembunuhan Pekerja di Papua Kejahatan Kemanusiaan

PBNU menilai kasus pembunuhan terhadap para pekerja melanggar HAM.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Bayu Hermawan
Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini saat memberikan keterangan pers terkait pernyataan Presiden Donald Trump.
Foto: Foto: Mg02
Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini saat memberikan keterangan pers terkait pernyataan Presiden Donald Trump.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Sekjen PBNU), Helmy Faishal Zaini mengecam kasus pembunuhan terhadap pekerja proyek jalan dan jembatan di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua. Helmy menilai kasus pembunuhan yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) merupakan kejahatan kemanusiaan yang sangat serius.

Karena itu, Helmy meminta pihak-pihak terkait, terutama pemerintah pusat juga kepala daerah, kepala distrik, kepala kampung, DPR, juga tokoh masyarakat di sana untuk saling bekerjasama dengan aparat keamanan untuk segera menyelesaikan dan mencari akar persoalan ini.

"Ini merupakan kejahatan kemanusiaan yang sangat keji dan jelas sekali melanggar HAM. harus diusut dengan tuntas. Sebab tugas negara adalah melindungi nyawa rakyatnya," kata, Rabu (5/12).

Baca juga: Pasukan Gabungan TNI-Polri Temukan 15 Jenazah di Nduga

Wakapendam XII/Cendrawasih, Letkol Infanteri Dax Sianturi menyebutkan, pasukan gabungan TNI-Polri berhasil menemukan 15 jenazah di area Puncak Tabo, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua. Pasukan juga berhasil menemukan satu orang dalam keadaan lemas.

"Sebanyak 15 orang ditemukan meninggal dunia di area Puncak Tabo, satu orang ditemukan selamat dalam kondisi lemas atas nama Johny Arung posisi berada di pos Mbua," ujar Dax saat dikonfirmasi, Rabu (5/12).

Menurut Dax, identitas 15 jenazah tersebut belum teridentifikasi. Karena itu, belum dapat dipastikan apakah 15 jenazah tersebut merupakan karyawan PT Istaka Karya yang ditembaki oleh kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB).

"Hingga saat ini ada 13 orang selamat, 12 orang yang telah dievakuasi kemarin ditambah satu orang yang ditemukan hari ini," jelasnya.

Sebelumnya, Pasukan gabungan TNI-Polri telah berhasil mengevakuasi 12 masyarakat sipil dari Distrik Mbua, Kabupaten Nduga, Papua, menuju ke Kabupaten Wamena, Papua. Dari jumlah tersebut, terdapat tiga orang yang mengalami luka tembak.

"Pukul 17.55 WIT pasukan gabungan berhasil mengevakuasi 12 masyarakat sipil ke Wamena menggunakan pesawat helikopter," ujar Dax saat dikonfirmasi, Selasa (4/12).

Jumlah tersebut terdiri dari empat orang karyawan PT Istaka Karya, enam orang pekerja Puskesmas Distrik Mbua, dan dua orang pekerja lainnya di Distik Mbua. Di antara mereka, tiga orang yang merupakan karyawan PT Istaka Karya mengalami luka tembak.

"Korban luka sedang mendapat perawatan dari tim medis. Sementara yang lain diamankan oleh aparat TNI-Polri," ujar Dax.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement