Rabu 05 Dec 2018 04:16 WIB

BPN: Elektabilitas Prabowo-Sandi Hampir Samai Jokowi-Ma'ruf

Menurut Djoko Santoso, elektabilitas Prabowo-Sandi hanya terpaut enam persen.

Seorang partisipan membentangkan baliho pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno saat peresmian rumah pemenangan di Surabaya, Jawa TImur, Senin (22/10/2018).
Foto: Antara/Zabur Karuru
Seorang partisipan membentangkan baliho pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno saat peresmian rumah pemenangan di Surabaya, Jawa TImur, Senin (22/10/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno mengklaim elektabilitas pasangan calon nomor urut 02 di Pilpres 2019 itu hampir menyamai pasangan calon Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin. Hal itu diklaim oleh Ketua BPN Prabowo-Sandi, Djoko Santoso.

"Saat ini jarak (elektabilitas) capres Prabowo-Sandi hanya terpaut enam persen lebih kecil. Saya berharap, pergantian tahun nanti sudah bisa menyamakan," kata Djoko di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (4/12).

Ia optimistis elektabilitas pasangan Prabowo-Sandi bisa mengimbangi pasangan Jokowi-Amin jika melihat dari luas wilayah Indonesia. Bahkan, lanjut dia, pada beberapa wilayah, seperti Provinsi Sulawesi Selatan dan Sumatra Utara, capres Prabowo-Sandi diprediksi bisa mengungguli pasangan Jokowi-Amin.

Kendati demikian, Djoko mengakui, diperlukan kerja keras dari tim koalisi pendukung Prabowo-Sandi jika ingin unggul dalam perolehan suara Pilpres 2019 di daerah Papua, Nusa Tenggara Timur (NTT), Bali, Jawa Timur, sedangkan yang paling berat di Provinsi Jawa Tengah. Menurut dia, yang harus dilakukan secara garis besar adalah mempertahankan basis suara capres Prabowo Subianto pada Pilpres 2014.

Ia menyebutkan, dukungan terbesar untuk pasangan Prabowo-Sandi berasal dari kalangan masyarakat ekonomi dan pendidikan menengah ke atas. Sedangkan, masyarakat menengah ke bawah, belum bisa ditembus oleh tim pemenangan dengan berbagai pertimbangan.

"Kami menargetkan bisa mengambil suara separuh di antaranya, sehingga keberadaan sukarelawan yang totalnya sampai saat ini berjumlah dua juta sangat diperlukan dan harus dirangkul oleh parpol koalisi, jangan sampai jalan sendiri-sendiri tanpa koordinasi," ujarnya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement