REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepolisian Daerah Jawa Timur berencana mengirim sebanyak 100 personel Brimob ke Papua guna membantu Polda setempat memburu kelompok kriminal bersenjata (KKB). Sebanyak satu kompi Brimob yang berjumlah 100 orang akan dikirim ke Papua pada Rabu (5/12) besok.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera, di Mapolda Jatim di Surabaya, Selasa (4/12), mengemukakan, 100 Brimob itu dipilih dari masing-masing datasemen berdasarkan kemampuannya terhadap situasi di Papua. "Dari datasemen mana saja, itu tidak boleh dipublikasikan. Yang jelas mereka dipilih sesuai keahliannya masing-masing," ujar Barung.
Tak hanya ditugaskan mengejar KKB di Timika, ratusan personel itu juga dikirim ke beberapa daerah yang membutuhkan, seperti Tembagapura dan Kabupaten Nduga. "Teknisnya seperti apa, pasukan Brimob itu kita serahkan ke Polda Papua, yang paham dengan situasi di sana. Kami hanya membantu mem-'backup' sebagai bentuk penguatan Operasi Malio di Papua," kata Barung.
Sebelumnya, sebanyak 31 orang tewas dibunuh oleh KKB di proyek jalan Trans Papua yang diduga terjadi pada Sabtu dan Minggu (1-2/12). Mereka dibunuh saat membangun jembatan di Kali Yigi dan Kali Aurak di jalur Trans Papua, Kabupaten Nduga.
Akibat kejadian itu, proyek Trans Papua dihentikan untuk sementara waktu. Proyek itu dikerjakan sejak akhir 2016 dan ditargetkan selesai 2019.