Ahad 02 Dec 2018 15:18 WIB

Petugas Kebersihan Sapu Bersih Tumpukan Sampah Reuni 212

Lokasi Reuni 212 berada di ring 1 yang harus bersih dari segala kotoran.

Rep: Ali Yusuf, / Red: Ratna Puspita
Petugas kebersihan dan mobil penyapu sampah di sekitar Halte Gambir II, Ahad (2/12).
Foto: Republika/Ali Yusuf
Petugas kebersihan dan mobil penyapu sampah di sekitar Halte Gambir II, Ahad (2/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petugas kebersihan bahu-membahu membersihkan sampah yang berserakan di jalan sekitar Monas dan Gambir. Ratusan personel dari lima wilayah DKI Jakarta ini menyapu setiap titik ruas jalan yang ada tumpukan sampahnya.

"Ini kita gabungan dari lima wilayah," kata Mulyadi petugas Kebersihan Suku Dinas Kebersihan Jakarta Pusa saat ditemui Republika.co.id di depan Halte Gambir II Transjakarta, Ahad (2/12).

Mulyadi mengatakan, lama waktu membersihkan sampah yang berserakan ini bisa sampai malam. "Tapi kalau kompak bisa cepat selesai," katanya seraya menambahkan wilayah ring satu harus segera dibersihkan dari segala kotoran.

Pantauan Republika.co.id, sampah sisa makanam dan minuman itu terlihat berserakan di ruas Jalan Merdeka Timur  sampai sekitar Balai Kota DKI Jakarta, Kementerian Perdagangan, dan Patung Pak Tani. Dua mobil penyapu meliuk-liuk di tengah tumpukan sampah. Tidak lama setelah mobil yang didominasi warna kuning itu melintas, sampah yang berserakan langsung bersih.

photo
Pebi Rianto, peserta aksi dari Palembang yang memunguti sampah di ruas jalan di depan Kementerian Perdagangan.

Berdasarkan pantauan, tidak ada tim yang bertugas memungut sampah yang berserakan di jalan seperti pada aksi-aksi sebelumnya jalanan terlihat bersih dari sampah setelah selesai acara. Namun, beberapa peserta Reuni 212 menjadi relawan pemungut sampah, di antaranya Pebi Rianto yang terlihat memunguti sampah yang berserakan di jalan.

Pebi menyadari sampah-sampah itu tidak akan bisa langsung bersih karena jumlahnya banyak. "Ini sebagai bentuk tanggung jawab saya saja sebagai Muslim yang harus cinta terhadap kebersihan," kata Pebi yang mengaku datang dari Palembang, Sumatra Selatan, saat ditemui Republika di Gambir, Ahad.

Pebi datang dari Palembang bersama enam temannya menggunakan mobil dan tiba di Jakarta sebelum subuh. Pebi mengatakan peserta reuni 212 belum dewasa jika masih membuang sampah sembarangan. "Itulah kita belum dewasa," katanya yang terus memasukan satu persatu pelastik ke dalam karung. 

Meski karung yang dibawanya belum penuh, teman-temannya berteriak untuk naik ke dalam mobil dan pulang. "Saya duluan, ya, Assalammualaikum," katanya melambaikan tangan.

photo
Massa aksi reuni 212 mengumpulkan sampah usai mengikuti reuni aksi 212 di Lapangan Monumen Nasional, Jakarta, Ahad, (2/12).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement