Kamis 29 Nov 2018 08:37 WIB

Risma Jalankan Tugas Pertama sebagai Presiden UCLG

Tugas pertamanya yakni mengunjungi negara Korea Utara

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (kedua kanan) bersama Vice President of the Chinese People's Association for Friendship with Foreign Countries Song Jingwu (kiri), Deputy Director of Hangzhou Municipal Foreign and Overseas Chinese Affairs Du Shigen (kedua kiri) serta Sekjen UCLG Aspac Bernadia Irawati (kanan) memberikan materi di salah satu pertemuan pada Kongres ke-7 United Cities and Local Governments Asia-Pacific (UCLG-ASPAC) 2018 di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (12/9).
Foto: Antara/Zabur Karuru
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (kedua kanan) bersama Vice President of the Chinese People's Association for Friendship with Foreign Countries Song Jingwu (kiri), Deputy Director of Hangzhou Municipal Foreign and Overseas Chinese Affairs Du Shigen (kedua kiri) serta Sekjen UCLG Aspac Bernadia Irawati (kanan) memberikan materi di salah satu pertemuan pada Kongres ke-7 United Cities and Local Governments Asia-Pacific (UCLG-ASPAC) 2018 di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (12/9).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Setelah resmi terpilih sebagai Presiden United Cities Local Goverments (UCLG) pada September lalu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjalankan tugas pertamanya sebagai Presiden UCLG dengan mengunjungi negara Korea Utara (Korut). Kepala Bagian Humas Kota Surabaya, M. Fikser mengatakan, maksud dan tujuan melakukan pertemuan di Korut untuk menumbuhkan perdamaian dan mempromosikan dialog lokal-ke-lokal.

“Selain itu pembangunan berkelanjutan di Korut sampai kerjasama teknis antara kota dan otoritas lokal dari Korut dan UCLG dan Anggota UCLG ASPAC,” terang Fikser di Surabaya, Rabu (28/11).

Fikser mengatakan, kunjungan ke Korut dimulai pada 26 November – 1 Desember 2018. Agenda pertama pada (28/11), Risma diterima sekaligus bertemu dengan Wakil Presidium Supreme People’s Asemmbly, Kim Yong Nam. “Setelah itu Wali Kota Risma melakukan city tour di Kota Pyongyang,” katanya.

Pada agenda berikutnya, lanjut Fikser, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini bertemu dengan Wali Kota Pyongsong Propinsi Phyongan Selatan dan dilanjutkan city tour di Kota Phyosong. “Siangnya, Ibu Risma menghadiri presentasi tentang proyek pengembangan Kota Wonsan dan Kalma coastal tourist site, Korut,” ujarnya. 

Menurut Fikser, selama di Korea Utara, Risma akan melakukan banyak pembahasan kegiatan yang diusulkan Korut dengan melakukan pencarian fakta dan kebutuhan misi penilaian untuk mengidentifikasi area dan saluran kerjasama potensial antara kota dan otoritas lokal di Korut dan anggota lain dari UCLG dan UCLG ASPAC.

“Utamanya di bidang perencanaan kota yang berkelanjutan untuk memastikan perumahan yang layak dan layanan dasar, sistem transportasi publik yang aman dan mudah diakses, ekonomi lokal pengembangan, perlindungan sosial, manajemen lingkungan dan budaya daerah perkotaan, pinggiran kota dan pedesaan sambil menjaga warisan budaya dan alam, dan mengurangi dampak buruk lingkungan kota,” katanya.

Usai melakukan kunjungan ke Korea Utara, Risma akan melanjutkan perjalanan ke Kota Guangzhou, Cina untuk menghadiri Guangzhou award pada tanggal 5–8 Desember 2018.  Fikser menambahkan, saat final Guangzhou Awards 2018, Kota Surabaya akan memaparkan partisipasi publik dalam 3R Pengelolaan sampah untuk surabaya yang lebih baik.

“Acaranya pada Kamis, (6/12) dan pengumuman pemenang keesokan harinya (7/12),” katanya.

Nantinya, Surabaya akan bersaing dengan 14 kota untuk mendapatkan Guangzhou award diantaranya, Santa Fe Argentina, Sydney Australia, Salvador Brazil, Repentigny Canada, Wuhan China, Yiwu China, Santa Ana Costa Rica, Milan Italia, Guadalajara Mexico, Utrecht Belanda, Kazan Rusia, e-Thekwini Afrika Selatan, Mezitli Turkey dan New York Amerika Serikat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement