Senin 23 Jun 2025 11:58 WIB

Korut Kutuk Keras Serangan AS ke Iran

Serangan AS ke Iran, dalam rangka membela Israel, kian memperburuk situasi Timteng.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un
Foto: EPA-EFE/KRISTINA KORMILITSYNA
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un

REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Kementerian Luar Negeri Korea Utara (Korut) mengutuk keras serangan militer Amerika Serikat (AS) terhadap Iran. Pada Sabtu (21/6/2025), Presiden AS Donald Trump menyatakan, militer negaranya telah berhasil menyerang tiga titik fasilitas nuklir di Iran.

Dalam pernyataan resminya, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Korut menyebut tindakan Washington sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap Piagam PBB. Pyongyang menilai, ketegangan yang terjadi di kawasan Timur Tengah (Timteng) disebabkan serangan tanpa henti dan ambisi ekspansif Israel, terutama sejak entitas zionis itu menyerang Iran pada Jumat (13/6/2025).

Baca Juga

"(Korea Utara) mengutuk keras serangan terhadap Iran oleh Amerika Serikat yang secara brutal menginjak-injak integritas teritorial dan kepentingan keamanan sebuah negara berdaulat," demikian petikan pernyataan Kemenlu Korut, dinukil Aljazirah, Senin (23/6/2025).

Pihaknya juga menyerukan agar masyarakat internasional bersatu mengecam agresi tersebut. Dunia semestinya menyuarakan kecaman dan penolakan secara bulat terhadap tindakan konfrontatif AS dan Israel.

Sebelumnya, Korut juga mengecam keras serangan militer Israel yang memicu perang dengan Iran. Dalam pernyataan resmi, juru bicara Kemenlu Korut juga memperingatkan AS serta negara-negara Eropa agar tidak memperburuk situasi.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Pyongyang menyatakan “keprihatinan serius” atas serangan Israel yang telah menyebabkan kerusakan dan membunuh warga sipil. Korut mengutuk rezim zionis yang juga didukung sekutu Barat.

“Pembunuhan warga sipil oleh Israel merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan yang tak termaafkan,” ujar juru bicara itu, sebagaimana dikutip oleh kantor berita resmi KCNA, Kamis (19/6/2025).

sumber : Al Jazeera
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement