REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - CEO Postinc Media Joddy Caprinata memberikan seminar motivasi kepada mahasiswa dan pelajar tingkat SMA/sederajat. Joddy hadir bukan sebagai motivator dengan gaya formal yang klise dan slogan “kamu harus sukses sekarang juga”, melainkan sebagai sosok yang memahami betul rasa bingung, kelelahan, dan perasaan seolah hidup sedang menguji tanpa memberi kisi-kisi.
Sebagai pembicara pertama dalam acara Postinc Goes to Campus yang diselenggarakan di Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Kampus Kalimalang pada Senin (16/6/2025), Joddy secara lugas membahas keresahan klasik yang banyak dialami generasi muda saat ini, yakni Quarter Life Crisis. Ini adalah sebuah fase hidup di mana seseorang mulai mempertanyakan jati dirinya, bukan karena dorongan filosofis, melainkan karena ketidakpastian hidup yang kerap tidak memberikan petunjuk arah yang jelas.
“Quarter life crisis adalah hal yang sangat wajar,” ujar Joddy.
Dalam mencari kekuatan dan potensi diri, Joddy menyarankan agar generasi muda tidak terlalu terburu-buru membandingkan diri dengan pencapaian orang lain. Sebaliknya, ia mengajak untuk mulai bertanya pada diri sendiri tentang hal apa yang benar-benar disenangi, yang mampu membuat kita lupa waktu dalam konteks yang positif? Dari sanalah biasanya potensi mulai tampak, meskipun terkadang tersembunyi di balik berbagai tantangan hidup.
“Sering kali, kekuatan justru muncul dari rintangan yang membuat kita hampir menyerah,” ungkapnya.
Menurut Joddy, hidup bukan tentang siapa yang paling cepat mencapai tujuan, tetapi tentang siapa yang mampu bertahan dalam perlombaan melawan diri sendiri. Dia juga menekankan pentingnya mindfulness atau kesadaran penuh dalam menjalani kehidupan.
Bukan dalam bentuk metode yang rumit, tetapi cukup dengan hal sederhana, seperti menarik napas tiga kali sebelum merespons sesuatu, berjalan kaki sambil benar-benar menyadari langkah, atau menyetel pengingat harian untuk mengingatkan diri bahwa kita masih hidup dan berproses.
Suasana diskusi menjadi semakin khidmat ketika Joddy menyampaikan satu kalimat yang menyentuh: “Makna hidup tidak terletak pada apa yang kita miliki, melainkan pada apa yang kita berikan.”
Pernyataan tersebut memberikan refleksi mendalam, terutama di tengah budaya yang cenderung mengukur nilai seseorang dari angka, popularitas, dan pencapaian. Padahal, esensi hidup yang bermakna terletak pada kemampuan kita untuk meringankan beban orang lain, walau hanya sedikit.
Sesi yang awalnya diharapkan menjadi ajang pencarian inspirasi karier itu pun berubah menjadi cermin reflektif bagi para peserta Postinc X UBSI. Mereka pulang tidak hanya membawa wawasan baru, tetapi juga kesadaran bahwa berjalan dengan penuh kesadaran, napas yang tenang, dan hati yang lapang jauh lebih berharga dibanding sekadar berlari tanpa arah yang jelas.