Selasa 27 Nov 2018 21:17 WIB

10 Desa di Kab Bandung Prioritas Pencegahan Stunting

Stunting disebabkan pola asupan makanan sejak di kandungan tidak baik.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Esthi Maharani
Sejumlah warga mengikuti Kampanye Nasional Cegah Stunting
Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Sejumlah warga mengikuti Kampanye Nasional Cegah Stunting

REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG - Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung mengungkapkan sebanyak 10 desa di 8 kecamatan akan diprioritaskan mendapatkan program pencegahan stunting. Hal itu berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait masalah stunting di Kabupaten Bandung.

"Kita stunting masih dibatas normal. Tapi berdasarkan Kemenkes ada 10 Desa di 8 Kecamatan yang diprioritaskan mendapatkan pencegahan stunting," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, Grace Mediana di Soreang, Selasa (27/11).

Ia menuturkan, beberapa daerah yang diprioritaskan mendapatkan program pencegahan stunting diantaranya di Kecamatan Cicalengka, Kecamatan Pasirjambu, Kecamatan Cikancung dan lainnya.

Menurutnya, anak yang mengalami stunting disebabkan pola asupan makanan sejak di kandungan tidak baik. Selain itu, anak yang mengalami stunting bisa dilihat dari kondisi umur anak dengan tinggi badan anak yang tidak sesuai.

"Kita menyosialisasikan agar ibu memberikan ASI esklusif 6 bulan. Kita juga memberikan tablet dan obat cacing," ungkapnya.

Grace menambahkan, terkait jumlah anak yang mengalami stunting pihaknya masih melakukan pendataan. Sehingga Dinkes Kabupaten Bandung belum bisa memberikan data tersebut.

Bupati Bandung, Dadang M Naser mengungkapkan pihaknya berupaya agar anak yang mengalami stunting tidak meluas di Kabupaten Bandung. Salah satu yang dilakukan dengan cara menyosialisasikan kepada ibu untuk memberikan asupan yang bergizi.

Dirinya menambahkan, saat ini pihaknya pun mendorong agar masyarakat bisa lebih hidup sehat serta mengelola stres. "Ayo hidup sehat mulai dari sekarang," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement