Jumat 23 Nov 2018 17:11 WIB

TKN Tantang Prabowo Ungkap Elite Pendukungnya yang Diancam

TKN menilai sangat mustahil melakukan ancaman-ancaman di era keterbukaan saat ini.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Bayu Hermawan
Hasto Kristiyanto
Foto: Republika/Bayu Adji P
Hasto Kristiyanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (TKN KIK) meminta Prabowo Subianto membuka siapa elit yang mendapatkan ancaman jika mendukungnya sebagai calon presiden, termasuk siapa yang memberikan ancaman. TKN KIK menilai, sangat mustahil untuk melakukan ancaman di era keterbukaan seperti saat ini.

"Sangat sulit mengancam-ancam elite hari ini. Kalau zaman orde baru ya biasalah tapi kalau zaman ini sangat terbuka. Tidak lah, agian ancamannya apa sih?" kata Juru Bicara TKN KIK Arya Sinulingga di Jakarta, Jumat (23/11).

Menurut Arya, sulit bagi pihak manapun untuk melakukan ancaman kepada pihak lainnya. Arya mengatakan, transparansi yang ada terjadi saat ini menyulitkan adanya ancaman kepada pihak manapun.

Hal senada juga disampaikan Sekretaris TKN KIK Hasto Kristiyanto. Ia meminta calon presiden nomor urut 2 itu untuk menyebutkan siapa pihak yang memberikan ancaman tersebut. Menurut Hasto, pernyataan hanya akan menjadi semacam agitasi di tengah masyarakat.

"Sebutkan saja siapa yang mengancam karena pak Jokowi tidak punya tradisi seperti itu, tidak punya tradisi kekerasan masa lalu bahkan kekerasan dalam keluarga saja tidak pernah," kata Hasto.

Baca juga: JK Minta Prabowo Terbuka Soal Elite yang Merasa Diancam

Sebelumnya, Prabowo Subianto menyebut ada elite yang ingin mendukungnya dalam pilpres 2019 namun terhalang oleh adanya ancaman tertentu. Pernyataan itu dilontarkan Prabowo saat berpidato di depan ribuan relawan pendukungnya di acara pembekalan relawan pendukung Prabowo-Sandiaga di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (22/11) lalu.

Dia mengatakan, perkataannya itu mengarah pada pengalaman saat didatangi elite yang ingin mendukungnya. Tak hanya sekali, Prabowo menyebut dirinya sering didatangi oleh elite. Akan tetapi, pihak elite tersebut mengeluh karena tidak bisa secara terang-terangan mendukung Prabowo. Sebab, selalu diancam dan mendapat tekanan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement