Jumat 23 Nov 2018 13:50 WIB

Tim DVI Selesai Uji Semua Sampel Korban Lion Air JT 610

125 jenazah telah teridentifikasi dan 64 penumpang yang belum teridentifikas

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Esthi Maharani
Tim Disaster Victim Identification (DVI) menyampaikan perkembangan identifikasi jenazah korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 PK-LQP, Jumat (2/11), Jakarta. Pada kesempatan tersebut, Tim DVI telah menerima 65 kantong jenazah yang terdiri dari 272 bagian tubuh.
Foto: Republika/Imas Damayanti
Tim Disaster Victim Identification (DVI) menyampaikan perkembangan identifikasi jenazah korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 PK-LQP, Jumat (2/11), Jakarta. Pada kesempatan tersebut, Tim DVI telah menerima 65 kantong jenazah yang terdiri dari 272 bagian tubuh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Disaster Victim Identification (DVI) RS Polri telah tuntas menguji seluruh 666 sampel bagian tubuh korban kecelakaan Lion Air JT-610. Dari seluruh sampel yang diuji, sebanyak 125 jenazah pun telah teridentifikasi. Tersisa 64 penumpang yang belum teridentifikasi.

"Bahwa kami sudah melaksanakan operasi identifikasi ini selama 24 hari dan kita sudah berupaya maksimal melaksanakan identifikasi hari ini memang kita akan mengumpulkan hasil pekerjaan," kata Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri Brigadir Jenderal Polisi Arthur Tampi, di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Jumat (23/11).

Adapun rincian yang teridentifikasi sebanyak 89 orang laki-laki dan 36 orang perempuan. Di antara semua korban yang teridentifikasi, terdapat dua warga negara asing, yakni warga negara Italia dan India.

Proses identifikasi ini berjalan sejak hari jatuhnya pesawat berseri PK-LQP itu pada 29 Oktober 2018 hingga 23 November 2018 melakukan pengujian pada seluruh sampel yang ditemukan di tempat kejadian kecelakaan pesawat, perairan Karawang. Sampel tersebut diterima RS Polri dari hasil pencarian tim gabungan.

Arthur juga menyampaikan sejumlah hasil identifikasi keseluruhan sampel yang dilakukan tim DVI. Terdapat 16 korban terakhir yang dapat diidentifikasi. Mereka adalah:

1. Hendra Tanjaya, Laki-laki, Usia 64 Tahun, Melalui DNA.

2. Muhammad Ikhsan Riyadi, Lakl-laki, Usia 29 Tahun, Melalui DNA.

3. Agil Septian Nugroho, Lakl-laki, Usia 23 Tahun, Melalui DNA.

4. Fais Saleh Harharah, Lakl-laki, Usia 46 Tahun, Melalui DNA.

5. Liu Chandra, Lakl-laki, Usia 59 Tahun, Melalui DNA.

6. Cici Ariska, Perempuan, Usia 27 Tahun, Melalui DNA.

7. Rumadi Ramadhan, Lakl-laki, Usia 40 Tahun, Melalui DNA.

8. Chandra Hasan, Lakl-laki, Usia 69 Tahun, Melalui DNA.

9. Ervina Kusumawuayanti, Perempuan, Usia 27 Tahun, Melalui DNA.

10. Rangga Adiprana, Lakl-laki, Usia 38 Tahun, Melalui DNA.

11. Putty Fatikah Rani, Perempuan, Usia 19 Tahun, Melalui DNA.

12. Henny Heuw, Perempuan, Usia 56 Tahun, Melalui DNA.

13. Arfiyandi. Lakl-laki, Usia 39 Tahun, Melalui DNA.

14. Bhavye Suneja, Lakl-laki, Usia 31 Tahun, Melalui DNA.

15. Yoga Perdana, Lakl-laki, Usia 33 Tahun, Melalui DNA.

16. Sui Di, Perempuan, Usia 66 Tahun, Melalui DNA.

Hasil identifikasi ini diserahkan pada pihak Maskapai Lion Air untuk ditindaklanjuti sebagaimana ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

"Seluruh tahapan operasi DVI terhadap korban penumpang jatuhnya pesawat lain dari JT 610 PK-LQP dengan resmi saya nyatakan ditutup," kata Arthur.  Kendati sudah ditutup, Tim DVI RS Polri menyatakan siap kembali melakukan identifikasi bila ada sampel korban yang masuk.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement