Ahad 18 Nov 2018 18:21 WIB

BPN Targetkan Raihan Suara Milenial di 10 Provinsi

Suara pemilih milenial di Pemilu 2019 diperkirakan mencapai 130 juta jiwa.

Wisatawan milenial sangat sadar akan kebutuhan untuk diakui dengan foto-foto yang indah untuk diunduh di akun Instragram.
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Wisatawan milenial sangat sadar akan kebutuhan untuk diakui dengan foto-foto yang indah untuk diunduh di akun Instragram.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi menargetkan menggaet kaum milenial minimal pada 10 provinsi. 10 provinsi itu diyakini akan menimbulkan efek domino di daerah lain.

"Saya yakin kalau milenial di 10 provinsi itu aktif dan mengajak melakukan perubahan, maka kami yakin Prabowo-Sandi akan menang," kata juru kampanye Prabowo-Sandi, Ferdinan Hutahaen, dalam acara deklarasi Melati Putih Indonesia Milenial, di Sekretariat Nasional (Seknas) Pemenangan Prabowo-Sandi, Jakarta, Ahad (18/11).

Dia mengatakan suara milenial sangat menentukan kemenangan pada Pemilu 2019, karena jumlahnya sekitar 130 juta jiwa, sehingga BPN Prabowo-Sandi akan maksimal menggaetnya. Menurut dia, saat ini berdasarkan survei, elektabilitas Prabowo memang masih kalah sedikit dengan Jokowi.

"Namun kalau diadu antara Jokowi dengan gerakan #2019gantipresiden, elektabilitas Jokowi kalah yaitu 57 persen berbanding 43 persen," ujarnya lagi.

Hal itu, menurut dia, menunjukkan masih banyak masyarakat yang ingin terjadi pergantian kepemimpinan namun belum mau memilih Prabowo sebagai presiden pada Pilpres 2019. Dia meyakini mereka adalah kalangan milenial yang belum menentukan pilihannya pada 2019, namun ingin terjadi pergantian kepemimpinan nasional sehingga pihaknya akan memaksimalkan kekuatan untuk menggaet milenial.

"Kami selalu kampanyekan bahwa saat ini momentumnya milenial bangkit dan hadir sebagai agen perubahan," katanya lagi.

Ferdinan yang merupakan kader Partai Demokrat menilai kaum milenial harus digaet sebanyak-banyaknya dan partainya memiliki Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai ikon kaum milenial. Selain itu, dia mengatakan partainya terus mengkampanyekan bahwa saat ini merupakan momentum bagi milenial untuk melakukan perubahan karena kalau terlewat maka semakin sulit mengembalikan kejayaan Indonesia.

"Pada Pilpres 2019, kita punya Sandi yang menjadi ikon milenial, sehingga gerakan kekuatan ini untuk bermanfaat. Kita tidak hanya sekadar memenangkan Pilpres dan Pileg 2019 namun menjadikan milenial sebagai agen dan pelaku utama perubahan," ujarnya pula.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement