Kamis 15 Nov 2018 16:15 WIB

Terduga Pelaku Pembunuhan Ditangkap di Gunung Guntur

Terduga pelaku pembunuhan sekeluarga di Bekasi menyimpan mobil korban di garasinya.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Indira Rezkisari
Sejumlah Tim Puslabfor Polda Metro Jaya saat akan melakukan olah TKP kasus pembunuhan satu keluarga di Jalan Bojong Nangka II, Jatirahayu, Pondok Melati, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (13/11).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah Tim Puslabfor Polda Metro Jaya saat akan melakukan olah TKP kasus pembunuhan satu keluarga di Jalan Bojong Nangka II, Jatirahayu, Pondok Melati, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (13/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kasus pembunuhan satu keluarga di Bekasi, Jawa Barat, kini telah dilimpahkan dan ditangani oleh Polda Metro Jaya. Satu terduga pelaku telah ditahan, yakni HS, ditangkap saat hendak mendaki Gunung Guntur, Garut, Jawa Barat.

Dari HS, polisi menemukan sejumlah barang bukti yang masih perlu didalami. “Kasus ini kita tarik ke Polda, Polres tetap bantu, tapi ditanganinya di Polda, bagi-bagi tugas ungkap pelaku. Saat ditangkap, HS ada di kaki Gunung Guntur, mau naik gunung,” ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Kamis (15/11).

Terungkapnya keberadaan HS berawal dari ditemukannya mobil milik korban pembunuhan satu keluarga yang memang hilang dari garasinya. Mobil tersebut ternyata ditemukan di sebuah kos-kosan wilayah Cikarang. Dari situ, polisi memintai keterangan masyarakat sekitar kos-kosan.

“Kita mendapatkan kendaraan itu dibawa saudara HS. HS ini kita cari karena diparkir di kos-kosan itu. Kita cari, kita lidik keberadaannya. Kita dapat info dari masyarakat yang banyak memberikan masukan, ternyata HS ada di Garut,” kata Argo.

Dari situ, tim dari Polda dan Polres segera menuju Garut. Polisi mendapati informasi HS sedang berada di kaki Gunung Guntur. HS ada di salah satu saung di gunung tersebut dan hendak mendaki gunung.

Namun, belum sempat memulai pendakian, kepolisian sudah tiba terlebih dahulu lalu melakukan penggeledahan terhadap isi tas HS. Kecurigaan polisi semakin menjadi karena ditemukan noda hitam seperti bekas darah. Di kuku salah satu jari telunjuk tangan HS juga ditemukan bekas luka semacam luka sayatan di tangan HS.

“Saat penggeledahan, kita temukan kunci mobil merek Nissan, ada handphone, dan uang sekitar Rp 4 juta. Akhirnya, HS dibawa ke Jakarta untuk diinterogasi. Yang bersangkutan masih mengelak dan mengatakan tidak melakukan apa-apa, tapi ini masih didalami penyidik,” jelas Argo lagi.

Diperum Nainggolan (38 tahun) beserta istrinya, Maya Boru Ambarita (37 tahun), serta kedua anaknya, Sarah Boru Nainggolan (9 tahun) dan Arya Nainggola (7 tahun), menjadi korban pembunuhan. Diperum dan istrinya ditemukan terbujur kaku di ruang tamu, Selasa (13/11). Sedangkan, kedua anaknya ditemukan di dalam kamar dalam kondisi dibekap. Hasil autopsi menyatakan pada kedua tubuh anaknya juga terdapat luka senjata tajam dan hantaman benda tumpul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement