Selasa 13 Nov 2018 17:48 WIB

Rahayu Saraswati Nilai Pembangunan Manusia Jadi PR Indonesia

Perlu ada kesimbangan pembangunan manusia dan infrastruktur

Rahayu Saraswati (Tengah)
Foto: Istimewa
Rahayu Saraswati (Tengah)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Juru bicara calon presiden Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, Rahayu Saraswati menilai pekerjaan rumah (PR) pemerintah saat ini adalah soal pembangunan manusia. Dia menilai pembangunan infrastruktur mesti diimbangi peningkatan kualitas manusia.

"Kita sudah mengingatkan sejak awal kepada pemerintahan untuk tidak mengesampingkan pembangunan manusia," ujar politisi yang juga anggota DPR RI komisi VIII dalam acara Seminar Nasional "Outlook For Indonesia's Presidential Election 2019" dalam rangka HUT Habibie Center yang ke 19 tahun.

Dia pun meminta agar prioritas anggaran untuk pembangunan manusia diimbangi dengan penyediaan fasilitas pendidikan yang memadai. "Penyebabnya bukan soal anggaran, karena kita mengalokasikan 20 persen APBN untuk pendidikan. Yang masih jadi persoalan adalah kualitas sistem pendidikan dan kurangnya dukungan peningkatan kualitas pengajar," ujarnya.

Wanita yang akrab disapa Sara ini juga mengatakan, mesti ada pendataan komprehensif terkait bidang-bidang yang mendukung pembangunan manusia. Bidang itu terutama pendidikan dan kesehatan

"Pembangunan semua sektor, mulai dari pendidikan, kesehatan dan lain-lain. Termasuk soal bantuan sosial di mana kelemahan kita adalah soal tidak akuratnya data penerima, itu harus kita bereskan dalam waktu cepat," tegasnya.

Karenanya, dia menilai Indonesia kedepan perlu pembangunan multidimensi antara infrastruktur maupun manusia. Ini sebagai kunci bagi Indonesia untuk bangkit menjadi negara maju. Menurutnya, pembangunan multidimensi mendesak segera dilakukan guna menghadapi bonus demografi 2030.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement