Senin 12 Nov 2018 13:46 WIB

Generasi Berencana Pelopor Gerakan Revolusi Mental Kaum Muda

Genre merupakan bentuk nyata implementasi Gerakan Nasional Revolusi Mental.

Deputi Bidang Koordinasi Kebudayaan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Nyoman Shuida.
Foto: Kemenko PMK
Deputi Bidang Koordinasi Kebudayaan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Nyoman Shuida.

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Generasi Berencana (Genre) merupakan bentuk nyata implementasi Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM), yang jadi contoh anak muda. Dengan pemuda aktif di Genre, maka pemahaman terkait pergaulan sehat dan sosialisasi gerakan antinarkoba dapat terus didorong.

"Para Duta Genre merupakan pelopor revolusi mental. Tugas mereka sangat mulia yaitu memberikan counseling terhadap para pemuda dan juga mensosialisasikan pergaulan yang sehat dan gerakan antinarkoba," ujar Deputi Bidang Koordinasi Kebudayaan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Nyoman Shuida, pada sesi Penguatan Nilai-Nilai Revolusi Mental dalam rangkaian acara Kunjungan Kerja Menko PMK di Boyolali.

Nyoman juga mendorong pemuda untuk ikut berperan aktif dalam berbagai kegiatan sukarelawan seperti Genre. Dengan demikian banyak pemuda yang dapat membantu sesama.

“Saya sangat mengapresiasi mereka yang menjadi Duta Genre dan Kemenko PMK akan terus mendukung setiap aktivitas mereka. Saya juga mendorong agar lebih banyak lagi generasi muda yang aktif di kegiatan-kegiatan serupa,” ungkap Nyoman seperti dalam siaran persnya.

photo
Menko PMK Puan Maharani dalam sesi Penguatan Nilai-Nilai Revolusi Mental dalam rangkaian acara Kunjungan Kerja Menko PMK di Boyolali.

Gerakan Revolusi mental terdiri dari tiga nilai utama yaitu gotong royong, etos kerja, dan integritas. Selain itu, revolusi mental juga memiliki lima gerakan yaitu Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Bersih, Gerakan Indonesia Tertib, Gerakan Indonesia Mandiri, dan Gerakan Indonesia Bersatu.

Terkait hal ini, Nyoman menekankan bahwa implementasi gerakan revolusi mental dapat dilakukan melalui berbagai hal yang sangat sederhana. “Untuk Gerakan Indonesia Bersih, maka dapat dilakukan dengan membersihkan lingkungan tempat tinggal, sedangkan untuk Gerakan Indonesia Mandiri dapat diimplementasikan dengan mengutamakan produk dalam negeri,” jelas Nyoman.

Gerakan Indonesia Melayani dapat dilihat dari upaya pemerintah yang tidak abai dalam menyejahterakan rakyatnya. “Hal ini dapat dilihat dari berbagai bantuan yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat seperti Kartu Indonesia Sejahtera (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan berbagai bantuan lainnya yang merupakan implementasi langsung dari Gerakan Indonesia Melayani,” tambahnya.

Nyoman juga menekankan, dengan adanya pembagian bantuan ini, maka masyarakat harus dapat mengelolanya secara baik dan sesuai kebutuhan. Sehingga dapat memupuk jiwa-jiwa kemandirian yang nantinnya juga bermanfaat bagi masyarakat lainnya.

Implementasi Gerakan Indonesia Tertib dapat dilihat dari hal yang cukup sederhana yaitu dengan tidak menyerobot antrean. Khusus untuk Gerakan Indonesia Bersatu, Nyoman mendorong generasi muda yang lekat dengan media sosial untuk tidak menyebarkan berita bohong (hoaks).

“Dengan tidak menyebarkan hoaks, maka generasi muda telah menjadi pelopor persatuan dan kesatuan bangsa sesuai dengan tujuan utama dari Gerakan Indonesia Bersatu,” ungkap Nyoman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement