REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo mencoba menumpang moda angkutan massal Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta dari Stasiun Bundaran Hotel Indonesia menuju Stasiun MRT Lebak Bulus, Selasa (6/11).
Presiden Jokowi yang mengenakan kemeja putih lengan panjang dan celana panjang warna hitam serta mengenakan rompi dan helm pengaman kepala tiba di Stasiun MRT Bundaran HI sekitar pukul 08.55 WIB. Tiba di Stasiun MRT Bundaran HI, Presiden Jokowi langsung masuk ke MRT bernomor K1 1 18 42 yang sudah menunggu di lintasan MRT.
Turut masuk dalam MRT itu Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan serta Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono.
Setelah persiapan beberapa menit, MRT Jakarta berangkat menuju Stasiun Lebak Bulus sekitar pukul 09.13 WIB dan tiba di Stasiun MRT Lebak Bulus sekitar pukul 09.45 WIB.
Tampak juga sejumlah pimpinan redaksi media massa ikut dalam rombongan perjalanan Presiden Jokowi menuju Stasiun MRT Lebak Bulus.
Sebelumnya pada awal Juni 2018, PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta menyatakan pembangunan sarana transportasi masal MRT di Ibu Kota saat ini telah 94,19 persen rampung.
"Pembangunan MRT Fase 1 (Lebak Bulus-Ragunan) saat ini progresnya(kemajuan perkembangannya) secara keseluruhan sudah mencapai 94,19 persen," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar.
Ia merinci perkembangan pengerjaan jalur bawah tanah untuk sarana transportasi massal itu sudah 96,59 persen dan pengerjaan jalur layangnya 91,82 persen.
William mengatakan uji coba persinyalan dan penyaluran daya listrik jalur utama MRT akan dilakukan Juni sementara uji coba MRT rencananya dilakukan Agustus.
"Seluruh proses pekerjaan masih terus berjalan, dan kami awasi terus," katanya.
"Konstruksi listrik aliran atas MRT sudah selesai pengerjaannya. Bulan ini, kami akan lakukan uji coba persinyalan".
Bersamaan dengan itu, dia mengungkapkan, akan dilakukan uji coba dua rangkaian rolling stock, dengan pengujian rangkaian kereta pertama dijadwalkan pada Agustus dan rangkaian kedua pada November.
"Setelah selesai tahapan uji coba, selanjutnya adalah tahap sertifikasi oleh Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan yang rencananya akan dilakukan pada Desember 2018 dan diharapkan selesai secepatnya," ungkap William.